Beranda > Cerpen

Rembulan Memeluk Malam Akhir Dzul Qa’dah

Dawuh simbah Yai masih melekat erat memeluk ingatanku. Perintah yang selalu mengukung kemanapun langkah kaki berpijak. Lelautan qalbu yang merindukan petuah penyejuk hati yang kini tinggal kenangan. Kendati demikian permintaan dari simbah Yai membuatku terus berjanji untuk melaksanakan sebagai taatku pada guru dan agama. Dua tahun lebih aku memulai melaksanakan perintah dan wasiat simbah

Read More
ulang

Ulang Tahun Anak Kita

            Lima tahun lalu, kau Muthmainnah istriku, menghadiahiku seorang anak yang pertumbuhannya makin hari makin sejuk dipandang. Seiring umur anak kita yang sudah berumur lima tahun, anak kita mulai aktif bermain dengan mainan yang kubuatkan dari kayu, ada harimau-harimauan yang kuwarnai coklat yang sengaja kubuatkan dari pelepah janur siwalan muda.Lima tahun lalu kau, istriku,

Read More
tarekat

Tarekat “Thalabul Ilmi”

Qays bin Kaṡīr bercerita, Seorang lelaki datang dari Madinah kepada Abū ad Dardā` yang berada di Damaskus saat itu.“Apa gerangan yang membawamu (kemari), wahai saudaraku?” Tanya Abū ad Dardā` kepadanya.“Hadis yang menurut berita yang saya terima engkau menyampaikannya dari Rasulullah Saw.!” Jawab lelaki itu.“Tidakkah engkau datang untuk kebutuhan (lainnya)?”“Tidak.”“Tidakkah engkau datang untuk (melakukan) perdagangan?”“Tidak

Read More

Buku Tua

Sejenis kemarahan. Akulah penampungan serumpun kisah dari beberapa saudaraku yang seringkali mengisahkan keluh setiap harinya. Takdir kami mata saksi yang setiap harinya menyimpan kebodohan manusia. Lebih tepat nasib menjadi sebuah buku yang jarang dilumat manusia. Seringkali aku membayangkan perihal bangsa yang rakyatnya suka membaca, bertamasya dengan buku-buku di sampingnya, setiap hari, setiap waktu. Lebih

Read More

Lemari Kayu

yang tampakdan yang tersimpan oleh keangkuhan“Lama-lama semakin sesak saja kamar ini!” ia mendengus kesal.“Sudahlah, tubuhmu saja sudah berdebu masih mau tambah mengeluh lagi”“Lah iya, apa nggak capek kamu? Kita ini memang paling lama di sini, mau nggak mau ya harus rela kalau misal ada penghuni baru yang masuk”“Halllaaaaaah, kita nyatanya ya mangkrak terus setahun

Read More

Kelotak Bakiak di Sebuah Mall

Oleh: A’abadia.Aku akan kembali menulis, entah nanti tulisan ini akan berwujud seperti apa: sebongkah batu; secarik kain putih; sekuntum mawar; se-liter darah; ataukah sepotong senja. Bagaimanapun wujud dari tulisan ini, dengan pasti aku sembahkan tulisan ini hanya untuk kamu.Baik. Aku akan memulai tulisan ini dari satu kata: deru.***Deru mobil terus membelah jalanan, Sumenep-Sarang. Perjalanan

Read More

Burhan dan Anak Kecil Yang Mencari Selimut

Burhan sibuk keluar dari showroom mobil tempat ia bekerja sebagai salesman . Tangan kanannya menenteng tas yang berisi file-file klien yang dapat hari ini. Ia melirik jam di tangan kirinya, angka pada jam itu sudah menunjukkan pukul 17:45 yang berarti lagi azan maghrib akan berkumandang. Sejenak ia berhenti di parkiran tempat sepada motornya di

Read More

Kipet

Oleh: Iwakpithek Dalam doanya, Waluyo selalu memandangku. Maaf, aku salah. Alisnya berkerut melengkung celurit. Lama-lama seperti dicabik, aku menyerah. Kuarahkan pandangan ke orang lain yang ada di sampingnya. Tidak seperti Waluyo, dalam khidmah dia menikmati do'anya. “ Aṣ-Ṣalātu Jāmi'ah! (eh, Aṣ-Ṣalātu apa Aṣ-Ṣalāti , sih?) ” Tidak seperti biasanya, hari-hari ini para manusia menambah porsi do'anya. Panutan

Read More