Beranda > Senggang > Cerpen Santri

Rembulan Memeluk Malam Akhir Dzul Qa’dah

Dawuh simbah Yai masih melekat erat memeluk ingatanku. Perintah yang selalu mengukung kemanapun langkah kaki berpijak. Lelautan qalbu yang merindukan petuah penyejuk hati yang kini tinggal kenangan. Kendati demikian permintaan dari simbah Yai membuatku terus berjanji untuk melaksanakan sebagai taatku pada guru dan agama. Dua tahun lebih aku memulai melaksanakan perintah dan wasiat simbah

Read More
curut

Usaha Sepasang Curut

Sepasang curut berhasil lolos kabur dari asrama mereka masing-masing. Tujuan mereka adalah sebuah perjumpaan. Sebelum berjumpa, mereka berpencar dan singgah ke rumah temannya masing-masing untuk mengamankan diri, beristirahat dan menghimpun tenaga untuk malam pertempuran yang dahsyat dan yang dinanti-nanti. Curut Jantan bermalam di rumah Si Anu, sedang Curut Betina bermalam di rumah Si Ani.“Sampai

Read More
ulang

Ulang Tahun Anak Kita

            Lima tahun lalu, kau Muthmainnah istriku, menghadiahiku seorang anak yang pertumbuhannya makin hari makin sejuk dipandang. Seiring umur anak kita yang sudah berumur lima tahun, anak kita mulai aktif bermain dengan mainan yang kubuatkan dari kayu, ada harimau-harimauan yang kuwarnai coklat yang sengaja kubuatkan dari pelepah janur siwalan muda.Lima tahun lalu kau, istriku,

Read More
hotel

Tamu Terakhir Di Hotel Kenangan Pada Tahun 1966

Resepsionis hotel di pinggiran jalan itu tak pernah menanyakan buku nikah pada sepasang pemuda-pemudi yang seringkali bermalam syahdu di tempatnya bekerja. Karena memang begitulah daya pikat dari hotel ini yang lebih mirip dengan rumah dengan beberapa petak kamar remang-remang. Beberapa pasang keluar masuk silih berganti meninggalkan kenangan yang kental, pekat dan lengket di kasur.

Read More

Buku Tua

Sejenis kemarahan. Akulah penampungan serumpun kisah dari beberapa saudaraku yang seringkali mengisahkan keluh setiap harinya. Takdir kami mata saksi yang setiap harinya menyimpan kebodohan manusia. Lebih tepat nasib menjadi sebuah buku yang jarang dilumat manusia. Seringkali aku membayangkan perihal bangsa yang rakyatnya suka membaca, bertamasya dengan buku-buku di sampingnya, setiap hari, setiap waktu. Lebih

Read More

Lemari Kayu

yang tampakdan yang tersimpan oleh keangkuhan“Lama-lama semakin sesak saja kamar ini!” ia mendengus kesal.“Sudahlah, tubuhmu saja sudah berdebu masih mau tambah mengeluh lagi”“Lah iya, apa nggak capek kamu? Kita ini memang paling lama di sini, mau nggak mau ya harus rela kalau misal ada penghuni baru yang masuk”“Halllaaaaaah, kita nyatanya ya mangkrak terus setahun

Read More
IMAN

Halaqah Iman

“Hei, apa yang akan engkau jawab ketika ditanya tentang kepada siapa engkau mencinta?.” Tanya Kosong.“Aku mencintai Tuhanku.” Jawab Penuh.“Kenapa engkau jawab seperti itu?.” Kosong Kembali bertanya.“Baiklah, aku ceritakan sebuah kisah, lalu kita ambil ibrahnya bersama.” Ucap Penuh seraya bersiap untuk menceritakan suatu kisah.Malam itu, Penuh menceritakan apa yang pernah ia ketahui. Ia menceritakan apa

Read More

Aku Ingin Menjadi Orang Bodoh

Oleh: Arf A.* Hari pertama awal ajaran baru pada sekolah menengah pertama. Dalam kelas yang penuh siswa baru dari berbagai daerah, Ibu Gina wali kelas VII A membuka awal pembelajaran dengan basa-basi perkenalan lalu melempar tanya pada siswa-siswinya “Anak-anak, Ibu ingin tahu apa cita-cita kalian?” Sambil berebut mengacungkan tangan pada bangku masing-masing, siswa-siswa menyebutkan cita-cita mereka.

Read More

Cinta Terakhir Syam

Hanya ada satu kata mewakili rasa ini; Cinta. November 2011, semburat kemerahan tertahan didahan-dahan pepohonan matoa, angin barat menyapu keindahan panorama ampat, cendrawasih singgah dipepohonan rindang daunya, menyapa ribuan pasang hati yang telah memilih Papua sebagai tujuan utama. Muhammad Syamsuddin, pria berdarah Jawa ini menapakkan kaki untuk pertama kalinya di Tanah Papua pukul 13.00 WIT setelah

Read More