Beranda > Seputar Pondok > Peringatan Nuzulul Qur’an di Pondok Pesantren Al-Anwar 3: Kenangan Berjamaah dan Metode Talaqqi

Peringatan Nuzulul Qur’an di Pondok Pesantren Al-Anwar 3: Kenangan Berjamaah dan Metode Talaqqi

berjamaah

Sarang– Pondok Pesantren Al-Anwar 3 mengadakan Peringatan Nuzulul Qur’an; Haul dan Kirim Doa KH. Zubair Dahlan dan KH. Maimoen Zubair pada Rabu (27/12) malam yang berlangsung di sport center Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Anwar Sarang dari pukul 20.45 hingga 23.15 WIB. Acara ini dihadiri oleh segenap asatidz PP. Al-Anwar 3, serta diikuti oleh seluruh santri PP. Al-Anwar 3 dengan penuh khidmat.

KH. Abdul Ghofur Maimoen, Pengasuh PP. Al-Anwar 3, memberikan sambutan tentang keutamaan salat berjamaah.

“Salah satu hal yang paling disenangi oleh Nabi Muhammad itu salat berjamaah,” ujar KH. Ghofur.

Selanjutnya, KH. Ghofur menyampaikan peristiwa yang dikenang oleh Nabi Muhammad ṣallā allāh ‘alayhi wa sallam ketika wafat.

BACA JUGA :  Setiap Sujud dan Ruku’ Mereka Dijanjikan Pahala Besar

“Kenangan Kanjeng Nabi ketika wafat itu adalah kenangan orang berjamaah,” terang KH. Ghofur.

Selain itu, KH. Ahmad Badawi Basyir, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Jekulo Kudus, memberikan sambutan sebagai pembicara utama.

KH. Badawi menekankan bahwa proses wahyu Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad ṣallā allāh ‘alayhi wa sallam adalah melalui talaqqi, yaitu pertemuan langsung, bukan dalam bentuk tertulis.

“Al-Qur’an diturunkan bukan sebagai lembaran atau surat, melainkan melalui talaqqi langsung kepada Rasulullah,” terang KH. Badawi.

Menurut beliau, Al-Qur’an adalah petunjuk bagi umat manusia, dan metode talaqqi adalah kunci untuk memahami dan mengambil manfaat dari Al-Qur’an sebagai petunjuk.

“Hanya melalui talaqqi, Al-Qur’an dapat benar-benar meresap ke dalam hati dan menjadi petunjuk,” ujar KH. Badawi.

BACA JUGA :  Dr. KH. Abdul Ghofur Maimoen, MA; Kyai Muda yang Mendunia dan Tokoh Inpsiratif Bangsa Indonesia

Beliau juga menambahkan bahwa tidak cukup hanya dengan membaca mushaf; seorang murid memerlukan bimbingan guru yang hadir secara langsung untuk mempelajari Al-Qur’an dengan benar.

“Mushaf hanyalah penguat, bukan pedoman utama. Metode talaqqi memungkinkan koreksi langsung atas setiap kesalahan,” jelas KH. Badawi.

Acara ini juga menjadi momen untuk mengirimkan doa bagi almarhum KH. Zubair Dahlan dan KH. Maimoen Zubair. Di sisi lain, acara ini menandai penutupan kegiatan bulan Ramadan PP. Al-Anwar 3, dimulai dengan pembacaan doa khatmil Qur’an dan tahlil yang dipimpin oleh Ustadz M. Nur As’ad.

Tim Multimedia PP. Al Anwar 3
Website dikelola oleh Tim Multimedia Pondok Pesantren Al Anwar 3 Sarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *