Babah dan Mamah sudah kondur umrah. Di Ndalem, beliau rawuh disambut para santri (16/10). Babah umrah selama 9 hari. Ini merupakan ibadah umrah yang ketiga setelah kali terakhir di tahun 2001. Dengan wajah penuh senyum, Babah ber-musafahah dengan para santri.
Dalam Mauidahnya, Babah menyampaikan kegembiraan dapat menjalankan ibadah umrah. Tak lupa beliau mengucapkan terima kasih kepada hadirin yang telah menemani keberangkatan dan menyambut kepulangan jugs mendoakan agar bisa berdoa di Tanah Haram. “Ini merupakan umrah yang ketiga setelah tahun 2001. Kalau haji sudah dua kali. Yang pertama tahun 1996 sendiri. Kemudian tahun 2001 haji lagi bersama Abah (KH. Maimun Zubair).” Jelas Babah. Babah juga menjelaskan bahwa ibadah bersama Mbah Mun dapat dikatakan mendapatkan sisa-sisa bimbingan Mbah Mun.
Tiba di Tanah Haram, Babah menjelaskan bahwa banyak tempat yang dikunjungi dalam rangka mengenang perjuangan Rasulullah. Diantaranya dimana tempat Nabi bertemu Abu Jahal, ziarah para sahabat di Makam Baqi’ , Thaif yang menjadi tempat pencarian suaka ketika Nabi diancam, lembah Badar, makam Ibnu Abbas, dan tentu berziarah ke Makam Rasulullah. Dari Makkah ke Thaif menempuh perjalanan 87 KM. Berbeda ketika zaman Rosulullah bisa sampai 120 KM. Adapun jarak Madinah ke Badar 150 KM. Dengan melihat napak tilas dapat mengenang perjuangan Rasulullah. “Sopo ngerti kerasukan Kanjeng Nabi.”
Selain ke Thaif, Babah juga berziarah ke Makam Ibnu Abbas dan lembah Badar. Perjalanan yang cukup jauh mengharuskan menyewa mobil. Tauladan yang disampaikan Babah adalah kisah Imam Nawawi yang ingin bertemu Imam Syafi’I meskipun sudah wafat. Dari Mesir Imam Nawawi menempuh perjalanan menuju Damaskus. Sampai di depan Ndalem Imam Syafi’I, beliau tidak berani masuk saking ta’dzimnya.
Begitu demam handpone, orang-orang seakan tidak mengenal apapun. Maksudnya ketika umrah dengan tanpa beban ber-video call dengan sanak saudara. Ada beberapa momen yang mungkin dapat diambil salah satunya ketidaksengajaan ketika di Makam Rasulullah. Lalu dihapus karena sudah membaca kisah Imam Nawawi.
Dalam ibadah umrah, yang ditekankan Wahabi adalah niat ziarah Makkah Madinah. Selain itu tidak boleh. Oleh Ahlussunah Wal Jamaah, ulama, dan guru Mesir mengatakan bahwa Min adzom al-qurubat ziarotu rosulillah. Hal ini resmi di Mesir. Lalu Beliau niatkan ziarah Rasulullah, Makkah, dan Madinah. Lanjutnya, doa yang beliau panjatkan salah satunya adalah Allahummarham ummata muhammad. Ketika sudah melihat napak tilas Nabi yang telah berjuang, sebagai umat Nabi mengapa santai-santai. Umat yang paling repot sekarang adalah umat Rasulillah karena Satu dengan yg lainnya mboten saget kempal, Dawuh Babah. (*)