Dengan langit yang terasa semakin dekat dan hati yang terbuka, jemaah yang berdiri tegak dalam shaf tarawih dijanjikan oleh Allah subhānahu wa ta’āla pahala yang setara dengan salat di tiga masjid suci: Masjidil Haram, Masjid Madinah, dan Masjidil Aqsha. Ini adalah anugerah yang tidak ternilai, seolah-olah dengan setiap doa yang dipanjatkan, mereka berada di tempat-tempat paling suci di muka bumi ini.
Malam kelima ini adalah malam yang istimewa, dimana setiap muslim yang mengangkat tangannya dalam doa, dengan niat yang tulus, dijanjikan oleh Allah subhānahu wa ta’āla pahala yang sama dengan mereka yang telah beribadah di tanah suci. Ini adalah bukti dari kasih sayang dan kemurahan Allah subhānahu wa ta’āla, yang memberikan kesempatan kepada setiap hamba-Nya untuk meraih keberkahan yang luar biasa, meskipun mereka berada jauh dari tanah suci. Sebagaimana penjelasan dalam kitab Durrāt al-Naṣihīn,
وَفِى اللَّيْلَةِ الْخَامِسَةِ اَعْطَاهُ اللهُ تَعَالَى مِثْلَ مَنْ صَلَّى فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَ الْمَسْجِدِ الْمَدِيْنَةِ وَالْمَسْجِدِ الْاَقْصَى
Artinya: Pada malam kelima, Allah memberikan pahala seperti pahala seseorang yang salat di Masjidil Haram, Masjid Madinah dan Masjidil Aqsha.
Ketika mereka meninggalkan masjid, membawa kedamaian dan ketenangan yang telah mereka temukan dalam doa dan ibadah, mereka juga membawa keyakinan bahwa malam ini, mereka telah melakukan sesuatu yang sangat berharga. Mereka percaya bahwa dengan setiap langkah yang mereka ambil menuju kebaikan, Allah subhānahu wa ta’āla akan menambahkan pahala yang besar ke dalam catatan amal mereka.
Semoga narasi ini dapat mengingatkan kita akan keagungan malam kelima tarawih, dan semoga kita semua dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mendekatkan diri kepada Allah subhānahu wa ta’āla dan meraih pahala yang setara dengan salat di masjid-masjid suci. Amin.