Beranda > Seputar Pondok > MALAM PUNCAK MAULID NABI DAN HARI SANTRI, AL-ANWAR 3 BERSHOLAWAT DITENGAH HUJAN

MALAM PUNCAK MAULID NABI DAN HARI SANTRI, AL-ANWAR 3 BERSHOLAWAT DITENGAH HUJAN

REMBANG-Santri Pondok Pesantren Al-Anwar 3 Sarang melantunkan Sholawat al-Barzanji  bersama grup hadroh JQH adz-dzauq di Halaman STAI Al-Anwar pada malam Ahad (30/9). Al-Anwar 3 bersholawat ini dihadiri oleh KH. Abdul Ghofur Maimun, KH. Muhammad Idror Maimun, KH. Abdullah Mubarok, Ny. Hj. Heni Maryam, Ny. Hj. Nadia Jirjis, segenap asatidz juga santri putra hingga putri pondok pesantren al-anwar 3. Acara malam puncak dari gebyar maulid dan hari santri semakin syahdu ditengah guyuran hujan yang penuh berkah malam itu. Selain itu, reorganisasi susunan pengurus pondok putra dan muhadlarah juga dilantik secara simbolis sebagai kepengurusan periode 2021/2022.

“Adanya hujan ini berkah, semoga suasana seperti ini semakin menambah rasa cinta kita kepada nabi Muhammad SAW, cinta Nabi itu direalisasikan dengan mengikuti sunnah-sunnahnya.” Tutur Babah Ghofur saat acara puncak ditengah hujan. Lalu beliau melanjutkan “adanya acara seperti ini itu mengingatkan kita pada komitmen, tahun ajaran baru kita punya komitmen yang saat ini semakin pudar, maka jadikan momen-momen sebagai pengikat pada komitmen-komitmen kita.”

BACA JUGA :  Bangunan Pesantren Turut Memberikan Tarbiyah: Sejarah Singkat Bangunan Pondok Pesantren Al-Anwar 3 Puteri

KH. Abdullah Mubarok dalam mauidhohnya menuturkan terdapat tiga barokah pada malam puncak itu. Pertama, Sarang adalah tanah yang penuh barokah. Pasalnya pondok sarang dikenal memiliki tempat yang sempit, terbatasnya kesediaan air, dan panasnya suhu di kota santri ini, tetapi hal-hal tersebut tidak meruntuhkan semangat menimba ilmu. Kedua, turunnya hujan. Air hujan itu air barokah yang diturunkan oleh Allah SWT seperti halnya yang terkandung dalam ayat wa anzalnā min al-samā’ mā’an mubarrokan. ketiga, ada kehadiran beliau (Gus Barok) sendiri, begitulah guyon receh beliau ditengah keheningan hujan.

قل بفضل الله وبرحمته فبذلك فليفرحوا

Katakanlah (Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira.

Bahagia itu termasuk maqam ibadah yang tertinggi. Ibadah juga dibagi menjadi dua, ‘ibadah bi al-rajaā’ (berharap sesuatu) dan ‘ibadah bi al-khauf (takut kepada sesuatu). Sedangkan bahagia yang menjadi ibadah tertinggi yang mencakup al-rajaā’ dan al-khauf adalah ‘ibadah bi al-hubb (selalu berharap dekat dengan Allah dan takut jauh dari-Nya). Hal sederhana dari ibadah ini juga dapat diekspresikan dengan berbuat baik kepada orang yang telah berbuat buruk kepada kita.

BACA JUGA :  Babah Abdul Ghofur Maimoen: Belajarlah Mengikuti Imam Syafi’i!

Gus barok juga mengingatkan kita agar tidak salah dalam menyukai sesuatu. Berikut doa agar tidak salah mencintai:

اللهم ارزقني حبك وحب من يحبك وحب عمل يوصلني الى حبك

Sedangkan cinta itu juga datang dari nafsu. Nafsu adalah ijtima’ al-rūh bi al-madiyah atau bertemunya ruh dengan materi (dunia). Nafsu dibagi menjadi tiga macam, Pertama, nafsu lawwamah (nafsu yang kadang baik kadang buruk). Kedua, nafsu amarah (nafsu yang selalu ingin melakukan keburukan atau orang yang tersesat kecuali dia mendapatkan rahmat dari Allah SWT). Nafsu yang mengantarkan pada perbuatan buruk itu memang terlihat enak-enak saja tetapi hakikatnya itu menyusahkan bahkan mendholimi diri sendiri. Ketiga, nafsu Mutmainnah (nafsu baik). “Orang kalau mencintai itu harus diekspresikan, kalau tidak dibuktikan namanya gombal, seperti halya cintanya KH Maimun Zubair al-maghfurlah kepada Rasululah melalui cintanya kepada sayidah Khadijah al-Kubra hingga pada akhir hayatnya terkenal qasidah favorit beliau yaitu sa’duna. Semoga acara pada malam hari ini menjadi saksi bahwa kita mahabbah kepada rasulullah SAW” tutur Gus Barok di akhir ceramah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *