Beranda > Seputar Pondok > GEBYAR MAULID SANTRI AL ANWAR 3 PUTRI

GEBYAR MAULID SANTRI AL ANWAR 3 PUTRI

REMBANG- Pondok Pesantren al-Anwar 3 Putri menggelar pertunjukan seni di SD Islam Umar Harun pada malam kamis (27/10) sebagai serangkaian acara gebyar maulid tahun ini. Sebanyak 6 pertunjukan ditampilkan dengan epic dan disambut antusiasme dari penonton yang semakin memeriahkan acara ini. Pentunjukan seni diisi oleh PGMI semester 3 dengan  khitobah al-Kalam al-Jama’iy, IQT semester 5 dengan mau’idhoh al-hasanah, PGMI semester 1 dengan perkusi, IQT semester 3 dengan drama musikal, dan IQT semester 1 dengan tari medley nusantara. Pertunjukan seni pada peringatan maulid kali ini merupakan inovasi baru dari perayaan maulid tiap tahunnya yang selalu digelar dengan perlombaan.

     “Acara gebyar maulid kali ini diselenggarakan sebagai wujud inovasi dalam rangka memperingati maulid nabi, pada umumnya acara seperti ini dilaksanakan dalam bentuk perlombaan. Kita dari pengurus dan hasil diskusi bersama pengasuh, peringatan dalam bentuk perlombaan dirasa kurang tepat sehingga dialihkan perayaan perlombaan dengan berbagai pertunjukan seni dari perwakilan prodi semester.” Ucap Ika wahyuningsih, Ketua Ma’arif Putri.

BACA JUGA :  Pesantren Preneur 2019, Gus Yasin: Upaya Menumbuhkan Wirausaha Pesantren

     Peringatan maulid hanya dikhususkan pada kelahiran nabi Muhammad SAW yang memiliki sifat ma’shum atau terjaganya dari dosa. Maulid Nabi perlu diperingati karena berkat kelahirannya telah membawa perubahan dunia melalui sistem yang lebih baik dengan syiar agama Islam. Berbeda halnya dengan acara haul, karena dikhususkan pada hari wafatnya ulama atau tokoh yang memiliki tirakat istiqomah hingga akhir hayat. Haul diperingati setiap tahunnya karena sebagai bentuk pengingat bahwa tokoh tersebut telah membawa kebaikan yang berpengaruh terhadap lingkungan atau masyarakat sekitarnya.

     Durrotun Nada, ketua pondok putri dalam sambutannya mengucapkan “ketika ada momen besar seperti acara maulid, yang ditunggu-tunggu jangan hanya euforia atau gebyarnya saja, tetapi fokuslah pada esensi yang terkandung dalam makna maulid Nabi itu sendiri. Peringatan maulid tiap tahunnya itu hanya sebagai penanda atau pengingat dari jasa Nabi terhadap perubahan besar yang telah diwariskan, tetapi ingat dalam praktek meneladani tindak lampah Nabi SAW perlu dilakukan dan difahami setiap hari.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *