Pondok Al-Anwar 3 mengadakan sosialisasi dan edukasi Coronavirus atau Covid-19 sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya, antisipasi, dan pencegahan virus korona (19/3). Dalam kegiatan sosialisasi ini, Pengurus mendatangkan Kepala Puskesmas Sarang, dr. Ahmad Fuad sebagai pemateri.
Dari perwakilan kampus, Moh. Asif mengatakan, sosialisasi ini merupakan salah satu upaya pencegahan terhadap penyebaran virus corona di lingkungan pesantren dan kampus. “Dari sebelum Masehi, virus sudah berinteraksi dengan manusia. Pada masa sahabat, hingga saat ini virus selalu berubah sesuai dengan variannya,” paparnya.
Melalui sosialisasi, lanjut Asif, masyarakat diharapkan lebih memahami apa itu Corona Virus Disease (Covid-19), gejala-gejala yang ditimbulkan dan mengetahui langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencegah jika sudah terkena dampak.
Kampus telah mengeluarkan surat edaran yang berisi kebijakan mencegah tersebarnya virus korona. Diantaranya yakni kegiatan perkuliahan maupun pondok tetap masuk tetapi diperketat pola hidup sehat dan bersih. Ujian Tengah Semester tetap dilaksanakan tanggal 11-16 April, menghentikan jual beli online, dan meniadakan seluruh kegiatan yang melibatkan pihak luar dalam kurun 17-29 Maret.”Tidak usah panik. Yang terpenting selalu menjaga kebersihan,” lanjutnya.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Al-Anwar 3, DR. KH. Abdul Ghofur Maimun mengatakan bahwa kegiatan pondok maupun perkuliahan yang diperketat mengikuti kebijakan dari pemerintah seperti yang telah dijelaskan Moh. Asif. “Akan disediakan 6 tempat cuci tengan di pondok putera dan puteri. Kalau habis keluar untuk memenuhi kebutuhan atau setelah pulang dari mengaji dari luar, maka harus cuci tangan,” jelasnya.
Beliau juga menceritakan bahwa pasca pulang umrah (6/3) ada satu Orang Dalam Pantauan (ODP) di Sarang. Satu ODP itu yakni beliau. Hal ini dikarenakan Babah baru saja sampai dari Negara terpapar. “Kemarin saya dan istri pergi periksa ke rumah sakit di Rembang. Saya menyetir sendiri. Kemudian setelah sampai, istri saya masuk dulu dan saya memarkirkan mobil. Baru ngomong mau periksa covid-19, resepsionis dan perawat langsung terlihat waspada dan mengambil alat pelindung diri,” ungkapnya.
Setelah diperiksa, Babah dan Mamah negatif. Namun harus mengisolasi diri selama 14 hari. “Semua acara sudah dibatalkan. Untuk sementara tidak boleh keluar dari Sarang. Selama itu, saya diawasi oleh dr.Fuad,” jelasnya.
Kepala Puskesmas Sarang, dr. Ahmad Fuad mengatakan bahwa salah satu sebab virus korona cepat menjangkiti manusia yakni virus yang disebarkan kelelawar atau kalong. Hal ini ditunjang dengan adanya penyakit bawaan seperti diabetes mellitus dan penyakit paru menahun (PPM). “23 Januari WHO telah merilis bahwa korona sudah menjadi pandemi atau isu global. Sampai saat ini vaksin dari virus ini belum ditemukan dan segera dibenahi,” paparnya.
Dr. Fuad juga menjabarkan antisipasi yang dilakukan tenaga kesehatan. “Gejala korona yakni sesak nafas, batuk, dan demam hingga melebihi 38 derajat. Adapun tadi Gus Ghofur tadi menjadi ODP, itu karena beliau baru saja berkunjung ke Negara yang terpapar yakni Arab Saudi. Puskesmas sendiri diintruksikan untuk melayani 24 jam selain hari minggu,” lanjutnya.
Dr. Fuad menghimbau para santri agar tidak gelisah dengan melakukan pola hidup sehat dan bersih (PHBS), “Tetap percaya kita punya Allah dan ikhtiar. Semuanya tergantung masing-masing. Pokoknya hidup sehat, selalu cuci tangan,” jelasnya.
Ketika ditanya santri apakah korona dapat takluk oleh asap rokok, dr. Fuad menjawab secara halus. Beliau menjawab bahwa secara fisiologi, di dalam tenggorokan manusia ada organ yang bernama silia. Fungsi silia ini menyaring sesuatu yang masuk. Jika ada benda asing, maka responnya akan lentur dan menyebabkan batuk. Adapun perokok, memiliki silia yang kaku. “Bisa disimpulkan sendiri, ya,” jawabnya.
Pertanyaan lainnya terkait penyebaran korona dan penyebaran di udara. “Masa inkubasi virus ini yakni 14 hari. Jika gejala-gejala tadi seperti batuk, esak nafas, demam, dan pernah pergi ke Negara atau kota terpapar, segera periksa. Virus dapat menempel di barang-barang terdekat tidak terkecuali udara karena percikan nafas. Jika ada apa-apa segera hubungi 119,” lanjutnya.
Sosialisasi ini dilaksanakan menjadi dua sesi, pukul 12 siang khusus puteri, dilanjutkan sesi putera setelahnya. (*)