Dengan langit yang terbentang luas dan bintang-bintang yang menyaksikan, setiap muslim yang menghidupkan malam dengan tarawih berpeluang mendapatkan pahala yang setara dengan membaca empat kitab suci: Taurat, Injil, Zabur, dan al-Qur’an. Ini adalah anugerah yang tidak terukur, seolah-olah dengan setiap ayat yang dibaca, mereka menyelami kedalaman ilmu dan hikmah yang terkandung dalam kitab-kitab tersebut.
Malam keempat ini adalah malam pengetahuan dan kebijaksanaan, di mana setiap kata yang dilantunkan dalam doa dan dzikir membawa cahaya ke dalam jiwa. Setiap muslim yang berdiri dalam shaf tarawih, dengan hati yang bersih dan niat yang lurus, dijanjikan oleh Allah subhānahu wa ta’āla pahala yang sama dengan mereka yang telah menghabiskan waktu berjam-jam, bahkan bertahun-tahun, untuk mempelajari dan mengamalkan ajaran dari kitab-kitab tersebut. Sebagaimana penjelasan dalam kitab Durrāt al-Naṣihīn,
وَفِى الرَّابِعَةِ اللَّيْلَةِ مِنَ لَهُ مِثْلُ الْاَجْرِ قِرَاءَةِ التَّوْرَاتِ وَالْاِنْجِيْلِ وَالزَّبُوْرِ وَالْفُرْقَانِ
Artinya: Pada malam kempat, dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala seseorang yang membaca kitab Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur’an
Ketika mereka meninggalkan masjid, membawa damai dan ketenangan yang telah mereka temukan dalam doa dan ibadah, mereka juga membawa keyakinan bahwa malam ini, mereka telah melakukan sesuatu yang sangat berharga. Mereka percaya bahwa dengan setiap langkah yang mereka ambil menuju kebaikan, Allah subhānahu wa ta’āla akan menambahkan pahala yang besar ke dalam catatan amal mereka.
Semoga narasi ini dapat mengingatkan kita akan keagungan malam keempat tarawih, dan semoga kita semua dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mendekatkan diri kepada Allah subhānahu wa ta’āla dan memperkaya jiwa kita dengan kebijaksanaan dari ajaran-Nya. Amin.
