Beranda > Seputar Pondok > PERINGATAN MAULID NABI DAN TAARUF SANTRI, PENGASUH: THORIQOH MBAH MOEN ADALAH ILMU

PERINGATAN MAULID NABI DAN TAARUF SANTRI, PENGASUH: THORIQOH MBAH MOEN ADALAH ILMU

MAULID NABI

Pengasuh PP Al-Anwar 3, KH. Abdul Ghofur Maimoen menyampaikan bahwa salah satu bentuk thoriqah Mbah Maimoen adalah ilmu. Hal itu beliau sampaikan pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad Ṣalla Allāh ‘Alaihy wa Sallam dan Taaruf Santri yang bertempat di halaman Al-Anwar 3 tadi malam (20/09/2023). Acara tersebut turut mengundang sosok penceramah asal Kajen-Pati yaitu KH. Ahmad Nadhif Abdul Mujib.

Lebih lanjut, KH. Abdul Ghofur Maimoen memahami thoriqah yang dimaksud Mbah Moen berawal dari perkataan Nabi bahwa ilmu adalah cara yang mudah masuk surga. “Man salaka thoriqan yaltamisu bihi ilman, sahhala Allahu lahu thoriqan ila al-Jannah/Siapapun yang berjalan mencari ilmu, itu adalah cara yang mudah masuk surga,” ungkap Babah sapaan akrab santri.

BACA JUGA :  Perayaan Maulid Nabi Muhammad

Sesuai dengan yang saya pahami, itu kenapa Mbah Maimoen itu mengatakan ‘thoriqoh saya itu adalah ilmu’, karena cara terbaik untuk mencari surga itu adalah ilmu,” pungkas Babah.

Melalui gaya ceramahnya yang khas, KH. Ahmad Nadhif Abdul Mujib mengulas banyak hal menarik terkait fakta-fakta yang hanya dimiliki kiai-kiai Nusantara. Dalam menjelaskan itu, beliau memulainya dengan statement yang berhasil membuat santri dan hadirin yang lain sedikit bingung sekaligus senyum. “Pintu ijtihad memang sudah tertutup, tapi tidak dikunci,” ungkap Gus Nadhif sambil senyum nakal.

 Artinya, KH. Ahmad Nadhif Abdul Mujib merasakan betul betapa terobosan yang ada di Indonesia faktanya lebih baik. “Kami berempat, sama-sama pernah di kulon kali sana, tapi betapa kami merasakan yang ada di Sarang, yang ada di Kajen (susah diungkapkan dengan kata-kata: red) karena ini terkait dengan rasa,” ungkap Gus Nadhif disambut tepuk tangan.

BACA JUGA :  Peringatan Isra’ Mi’raj: Memahami Nilai Kebahagiaan dalam Kesedihan

Saudara-saudari, Islam yang seperti ini yang kita rasakan memang luar biasa itu, dan itu memang diakui atau tidak, ada di pesantren-pesantren yang asli seperti Al-Anwar ini,” tegas Gus Nadhif.

Menjelaskan lebih lanjut, beliau memaparkan bahwa di pesantren-pesantren terutama yang berbasis NU sejak dulu tidak pernah keluar teroris atau radikalis. Menurutnya, hal ini dikarenakan di pesantren yang asli mempelajari agama secara komprehensif, mutakamil dan step by step.

(MFF/Multi Media Putra)

Tim Multimedia PP. Al Anwar 3
Website dikelola oleh Tim Multimedia Pondok Pesantren Al Anwar 3 Sarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *