Peringatan Haul Ibu Nyai Fahimah ke-9 dan Ibu Nyai Masti’ah ke-19 (6/1) siang di Gedung K.H. Maimun Zubair.
Dalam pemaparannya Pengasuh PP.Al-Anwar 3 Sarang, KH. Abdul Ghofur mengenalkan lebih jauh tentang Ibu Nyai Fahimah dan Ibu Nyai Masti’ah.
“Ibu Nyai Fahimah adalah puteri dari KH. Baidlowi Lasem yang terkenal ahli tariqah. Istri pertama Mbah Maimoen ini merupakan perempuan yang ahli beribadah, ahli riyadah, dan berderma kepada masayarakat,” papar beliau.
Ibu Nyai Masti’ah, jelas Babah, merupakan istri kedua KH. Maimoen Zubair. Ibu Nyai Masti’ah dinikah Mbah Maimoen tahun 1970-an. Dikaruniai 7 putera dan 1 puteri. Babah sendiri merupakan putera urutan kedua.
Ibu Nyai Masti’ah, lanjutnya, dikenal masyarakat luas karena keaktifannya dalam organisasi dan pendidikan. Salah satu kontribusi beliau yakni sebagai koordinator 19 Raudlatul Athfal (RA) yang sekarang diteruskan Mamah Nadia Jirjis.
“Dulu ketika saya kelas 3 Aliyah, saya masih ingat mengantar beliau dengan naik motor, menuju tempat mengajar,” ungkap beliau.
Tambah riwayat KH. Bahauddin Nur Salim menambahkan Ibu Nyai Masti’ah merupakan santri puteri pertama Pondok Termas. Di akhir cerita Gus Baha menuturkan bahwa kiai-kiai zaman dahulu ibadahnya biasa saja tetapi ikhlasnya yang luar biasa dan tidak terlalu memikirkan hal-hal duniawi.
“Kiai zaman biyen iku ibadahe biasa tapi ikhlase seng ditemenne. Dadi kiai kui ora patek mikir tentang urip kerono dunyo iku ora melu duwe, dadi ojo melu mikir. Syarat kiai iku ora mikir , tapi ora oleh goblok,” papar beliau.
Peringatan Haul diisi khataman Al-Qur’an, tahlil, dan doa bersama. (*)