Sikap Gus Mus (KH. Ahmad Mustofa Bisri) dan Gus Ghofur (KH. Abdul Ghofur Maimoen) dalam sebuah momen menyuguhkan sikap yang pantas ditiru. Keduanya saling menyuguhkan sikap tawadu’ dan saling menghormati.
Ketawadu’ itu tercermin dari sikap dan pakaian Gus Mus sewaktu menghadiri Stadium General yang diadakan di STAI Al-Anwar. Gus Mus terlihat memakai celana panjang dan jas serta bersepatu sebagai bentuk penyesuaian ketika mendatangi undangan di kampus.
“Sebagai orang pesantren yang biasa sarungan, ketika diundang di kampus STAI Al-Anwar dalam acara Stadium General, aku merasa perlu menyesuaikan diri dengan bercelana dan bersepatu,” tulis Gus Mus dalam unggahan akun Instagramnya @s.kakung, pada Kamis.
Namun, Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin, Leteh, Rembang itu ternyata disambut oleh Gus Ghofur, Ketua STAI Al-Anwar, yang mengenakan sarung dan sandal. “Begitu sampai di kampus, disambut Ketua STAI-nya sendiri, Dr. KH. Abdul Ghofur Maemoen, MA, yang memakai sarung dan sandal,” lanjutnya.
Namun, setelah mengetahui bahwa Gus Mus menggunakan celana, maka ketika itu Gus Ghofur bergegas pulang untuk mengganti sarungnya dengan celana. Hal ini dilakukan Gus Ghofur sebagai sikap penghormatannya kepada Gus Mus. (Sumber: nu.or.id)
Selain menjadi pengasuh di PP Raudhatut Thalibin, Leteh, Rembang Gus Mus juga merupakan anggota Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Sedangkan Gus Ghofur, selain mengasuh PP. Al Anwar 3 dan Ketua STAI Al-Anwar, beliau juga menjabat sebagai salah satu Rais PBNU bersama Gus Baha’ dan kiai-kiai lainnya.
