Beranda > Keilmuan Islam > Alumni > Maaf dan Memaafkan

Maaf dan Memaafkan

Banyak sekali teladan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya untuk seluruh umat manusia. Teladan ini tercermin dari perilaku mereka dengan sesamanya. Misalnya cara mereka memiliki jiwa besar dalam memahami dan memaafkan kesalahan.

Meminta maaf atau memaafkan bukan lah sesuatu yang mudah, mengingat penilaian hati telah dikecewakan dan tersakiti. Meskipun begitu, kebanyakan orang lupa, sejatinya ukhuwah itu terlalu berharga apabila harus dikotori oleh keegoisan dan sifat keanak anakan yang tertanam dalam lubuk hati.

Diriwayatkan oleh Abu Umamah, pernah suatu waktu Abu Bakar melakukan kesalahan kepada Umar, Umar pun marah dan pergi. Namun sebelum umar beranjak pergi, Abu Bakar menarik ujung baju Umar seraya memohon maaf. Tanpa memedulikan Abu Bakar, Umar tetap pergi dan masuk ke rumahnya dan membiarkan Abu Bakar diluar.

BACA JUGA :  Dr. KH. Abdul Ghofur Maimoen, MA; Kyai Muda yang Mendunia dan Tokoh Inpsiratif Bangsa Indonesia

Selang beberapa waktu(ketika mendekati waktu sholat dluhur), Umar mendatangi Rasulullah dan duduk dihadapannya, tetapi Rasulullah memalingkan wajahnya. Umar bergegas untuk bergeser ke sebelah kanan agar bisa berhadapan orang yang paling mulia, namun sekali lagi Rasulullah memalingkan wajahnya. Umar merasa gelisah dan sedih, dengan gemetar Umar ungkapkan isi hatinya, lalu Rasulullah bersabda

“Apakah engkau mengatakan sesuatu kepada Abu Bakar hingga dia meminta maaf dan engkau tidak memperdulikannya?”

Setalah itu Nabi berdiri dan menghadap sahabat sahabat yang lain,

“Abu Bakar adalah orang pertama yang membenarkan ucapan ku disaat kalian menganggap ku berdusta, apakah kalian akan meninggalkan dan membiarkan sahabatku ini?”
Umar pun berdiri sambil berkata, “Wahai Rasulullah, aku rela Allah menjadi Tuhanku, Islam sebagai agamaku dan Muhammad sebagai utusan Allah”.

BACA JUGA :  Sumpah Pemuda dan Tantangan Pemuda Masa Kini

Abu Bakar ikut berdiri dan mengatakan,

“Saya yang bersalah wahai Rasulullah.”

Kemudian Umar langsung mendekati Abu Bakar dan meminta maaf.

Kisah diatas merupakan sepenggal kisah para sahabat atas konsep maaf dan memaafkan.

Semoga kita tergolong menjadi orang orang yang mampu memahami diri kita sendiri dan memahami sauadara kita serta memahamkan mereka untuk mau saling memahami. Amiiin

M.Ali Ridho

Maroko, 12 Oktober 2019

Fahrur Razi
Santri aktif pondok pesantren Al Anwar 3