Beranda > Keilmuan Islam > INDAHNYA ISLAM; SIKAP KITA TERHADAP PERLAKUAN MEREKA

INDAHNYA ISLAM; SIKAP KITA TERHADAP PERLAKUAN MEREKA

Oleh: al-Razi

Dahulu kala, saat pasukan Islam dapat menaklukkan negara Spanyol, banyak orang-orang Islam dari Arab hidup membaur dengan penduduk Spanyol. Mereka saling menghargai satu sama lain hingga seakan-akan mereka satu saudara sementara berbeda agama.

Suatu hari seorang pemuda dari Spanyol terlibat percekcokan dengan pemuda dari Arab. Percekcokan kian sengit hingga beradu kekuatan. Saat pemuda Arab tengah, pemuda Spanyol menarik belati dari pinggangnya dan dihunuslah pemuda hingga mudah jatuh terkulai. Saat menyadari apa yang dia perbuat, pemuda Spanyol ketakutan. Dia pun melarikan diri sampai tanpa terasa masuk ke dalam pelataran rumah yang megah. “Ada apa wahai anak muda, kelihatannya wajahmu pucat” , pemuda Spanyol kaget. “Tolonglah aku tuan, nyawaku hearts keadaan terancam, Tadi aku membunuh Seseorang di hulu sana” pinta pemuda memelas spanyol. “Masuklah wahai anak muda, insya Allah kamu akan aman di sini” jawab tuan rumah. Dia pun mengantarkannya ke dalam kamar.“Berada di sinilah dulu, tunggu keadaan membaik. Jika kamu membutuhkan sesuatu mintalah untuk pelayan ” . kemudian sang tuan rumah keluar dari kamar.

BACA JUGA :  Berkat Lockdown, Kreatifitas Mahasantri Al Anwar 3 Putri Semakin Terasah

Tak lama kemudian, terdengar keributan di depan rumah. Ketika pemuda Spanyol mengintip dari jendela, dia terperanjat. Terlihat banyak orang di sana sedang berduyun-duyun mengangkat mayat. Terdengar tangisan-tangisan yang menyayat hati. Sang pemuda Spanyol bertanya pada salah satu pelayan yang mencoba melintas perihal yang terjadi di luar. “Putra mempekerjakan saya dikeluarkan oleh pemuda Spanyol, meraka datang untuk mengantarkan jasadnya. Sementara orang-orang yang menangis adalah istri putra mempekerjakan saya dan putra-putranya. ” Dada pemuda Spanyol kian bergemuruh, dengan setengah gemetar dia bertanya tentang ciri-ciri putra tuan rumah. Pelayan tadi menjelaskan ciri-cirinya dengan lengkap. Sontak semua badannya melemas. Dia lalu menyuruh pelayan itu untuk menyelesaikan pekerjaannya.

BACA JUGA :  Empan Papan: Gaya Hidup Ideal Versi Pesantren Al-Anwar 3 Putri

Saat semua sudah jelas, pemuda Spanyol pasrah tantang apa yang akan di hadapinya. Badannya semakin gemetar tatkala dia mendengarkan suara kaki melangkah membuka kamar yang dia tempati. Saat pintu di buka, pemuda Sepayol bersujud di kaki sang tuan rumah sambil memohon belas kasihnya. “Berdirilah wahai anak muda. Aku sudah tahu mengapa aku sudah lahir. Tapi kamu adalah tamuku, terlampir aku sudah memberi Jaminan keselamatan padamu. Wahai anak muda aku telah menyelesaikan kendaraan lengkap dengan perbekalannya, pergilah kamu jauh dari sini sebelum ada yang mengetahuimu ” . Lalu diantarnya pemuda Spanyol tadi melewati jalan rahasia.

Pemuda Spanyol mengendarai kendaraannya dengan cepat. Dia sangat menyesali segala tindakannya. “Sungguh, sungguh mulianya hati orang Islam” renungnya. “Mereka pantang menghianati janji, di depan keadilannya mereka tidak pernah menganiaya perdebatan termasuk yang tidak seiman” . Tak terasa air mengalir. (*)

Fahrur Razi
Santri aktif pondok pesantren Al Anwar 3

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *