Beranda > Seputar Pondok > Khataman al-Qur`an Ke-3: Penghafal Al-Qur`an Itu Orang-Orang Terpilih

Khataman al-Qur`an Ke-3: Penghafal Al-Qur`an Itu Orang-Orang Terpilih

Penghafal al-Qur`an i

Media Anwar 3 – Rembang- Selasa, 11 April 2023, kegiatan Khataman al-Qur`an bi al-Ḥifdẓi wa bi al- Nadẓar bersama Babah Ghofur, Mamah Nadia dan santri al-Anwar 3 Putri kembali diadakan. Khataman al-Qur`an bi al-Ḥifdẓi wa bi al- Nadẓar dilaksanakan di aula Ummu Salamah dengan penuh hikmat. Acara dilakukan dalam rangka memberikan ijazah kepada para santri yang telah menyelesaikan hafalan al-Qur`an 30 juz dan telah menyelesaikan ngaos al-Qur`an bi al- Nadẓar.

Dalam agenda khataman selasa lalu, Babah Ghofur ikut andil sebagai pembawa mauidhah khasanah. Beliau ngendikan bahwa dulu beliau pernah mendapatkan beasiswa ke Mesir. Sebelum beliau pulang ke Indonesia, guru beliau menjelaskan satu ayat, yaitu:

ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ

Kemudian, Kitab Suci itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami. Lalu, di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan, dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Itulah (dianugerahkannya kitab suci adalah) karunia yang besar

BACA JUGA :  HASIL MUSYAWARAH GABUNGAN KELAS II DAN III MDT Al-ANWAR 3

Ayat ini menceritakan tentang al-Qur`an. Ayat al-Qur`an itu diturunkan kepada Nabi Muhammad Ṣalla Allāh ‘Alayhi wa Sallam. Yang menjadi spesial bagi Nabi Muhammad itu al-Qur`an dengan kriteria demikian akan diwariskan kepada orang-orang yang terpilih. Dan orang yang terpilih itu siapa?, Orang-orang yang terpilih tersebut adalah umat Rasulullah Ṣalla Allāh ‘Alayhi wa Sallam.” Tutur Babah Ghofur.

Lalu beliau kembali menjelaskan tentang hamba terpilih atau hamba warisan, bahwa hamba warisan itu terbagi menjadi dua, yaitu:

Pertama, Diberikan Secara Cuma-Cuma. Kedua, Beban Moral, kenapa? karena itu warisan, kita dituntut untuk menjaga dan berkewajiban untuk mewariskannya kepada orang lain.

Pewaris al-Qur`an itu pasti ada yang ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ (kebaikannya lebih sedikit dari pada keburukannya). Yang ditakutkan oleh Rasulullah Ṣalla Allāh ‘Alayhi wa Sallam dan nabi-nabi sebelumnya itu ajarannya akan hilang tapi dengan adanya ayat ini, Rasulullah Ṣalla Allāh ‘Alayhi wa Sallam menjadi spirit karena ajarannya akan tetap terjaga.” Lanjut Babah Ghofur.

BACA JUGA :  Stadium General Ulas Masalah Kontemporer Umat Islam Bersama Dr. Sulaiman Hasan

Berangkat dari sebuah hadis, Babah Ghofur kembali menceritakan tentang keterkaitan pewaris al-Qur`an dan asal mula bacaan al-Qur`an. Beliau menyebutkan bahwa Abu Abdi al-Rahman al-Salami dari Usman bin Affan dari Rasulullah Ṣalla Allāh ‘Alayhi wa Sallam, mengajarkan al-Qur`an kepada murid-muridnya. Keistimewaan dari Abu Abdi al-Rahman al-Salami adalah beliau buta sejak kecil. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat belajarnya. Beliau belajar pada para sahabat dan akhirnya mampu mengajar al-Qur`an dengan baik.

Abu Abdi al-Rahman al-Salami memiliki murid yang namanya ‘Ashim (juga orang yang buta). ‘Ashim ini memiliki murid yang namanya Syu’bah dan Hafs. Suatu ketika Syu’bah bertamanya kepada ‘Ashim, Kenapa bacaanku berbeda dengan murid yang itu?” ‘Ashim menjawab, “Karena bacaanmu dan bacaannya, aku waris dari guru yang berbeda.”

Jadi perbedaan bacaan karena beda guru, itu tidak masalah, karena tulisannya tetap sama.” Tutur Babah Ghofur.

Di akhir acara Babah Ghofur memberikan sebuah pesan kepada pada santri, “Semoga kita bisa menjadi pecinta al-Qur`an, lebih baik dari sebelumnya dan kisah ini menjadi motivasi untuk kita semua.” (Sa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *