kau merasa semua yang kau inginkan bisa digapai, sedangkan kamu tidak tahu esok masih ada.
Padang Bunga lautan warna
Kelopaknya merekah belalakan mata
Setiap langkah semakin-lah nyata
Tangan terulur memetik satu warna
Teriakan kalbu menggebu-gebu
Buat akal terpaku, keras membatu
Pelangi bunga taburkan candu
Tundukan kalbu meraup satu per satu
Bagaikan kertas dilahap api
Merambat cepat tiada henti
Kau bersemangat lupakan keterbatasan
Bahwa ada waktu yang tak sempat tertunaikan
Terlalu banyak baju yang kau simpan dalam lemari
Buat bingung , mana yang harus kau kenai
Bobot pundak yang tak terkendali
Jadikan tubuh lemas tak teradili
Kau pikul terlalu banyak
Selintas bak bulu merak
Begitu cepat kilat menyambar
Semburat cahaya tersebar
Air terjun begitu deras, jatuh menghantam
Kau tadahi gelas, terisi tapi tak memenuhi
Kau bukan lautan dalam menyimpan milyaran pangan
Luas menghidupi kebutuhan insan
Kantung baju terlalu lah kecil
Tak cukup menyimpan barang yang diambil
Tubuh menjerit gapai anganan
Paksakan ladang tumbuhkan intan
*Asa Robbi, Mahasiswa Semester 5 STAI Al-Anwar. Domisili di PP. Al-Anwar 3.