Islam meluas ke berbagai penjuru dunia sudah sejak masa kenabian. Hal demikain adalah karena Nabi mempunyai strategi yang baik dalam mendakwahkan ajaran mulia tersebut. Seperti membangun sarana ibadah, membentuk persaudaraan baru, membentuk pranata sosial dan pemerintahan serta mengirim duta ke pelosok negara.
Duta-duta Nabi adalah sahabat pilihan yang telah dipersiapkannya sejak awal, dan tentunya adalah merupakan tugas yang mulia. Mereka rela meninggalkan tanah kelahirannya bahkan rela berpisah dengan Nabi yang mereka cintai demi menegakkan agama Allah.
Muโฤdz bin Jabal, Duta Nabi untuk Yaman
Salah satu duta Nabi adalah Muโฤdz bin Jabal. Salah seorang Sahabat Anshor yang terkenal dengan ketampanan dan kecerdasannya. Sosok pemuda yang patut untuk diteladani sebab gelora dan semangatnya yang tinggi. Tak heran jika ia dikenal sebagai ahli fikih, mufti, ataupun mujtahid.
Nama lengkapnya Muโฤdz bin Jabal bin โAmr bin Aus al-Khazrajฤซ, dikenal dengan nama kunyah/ panggilan Abu โAbd al-Rahman. Ayahnya bernama Jabal bin โAmr bin Aus, sedang ibunya adalah Hindun bin Sahl yang berasal dari Qabilah Juhainah. Sepeninggal ayahnya, ia bersama ibunya pindah ke lingkungan yang kurang baik, yaitu Bani Salimah. Ibunya menikah lagi dengan al-Jadd bin Qois, salah seorang pembesar di Bani Salimah.
Al-Jadd bin Qois sendiri terkenal dengan sosok yang bakhil, hal ini juga diakui oleh masyarakatnya sendiri. demikian dapat tergambarkan dari pertanyaan Nabi yang terdapat dalam Sirฤh ibn Hisyam:
ู ููู ุณููููุฏูููู ู ููุง ุจูููู ุณูููู ูุฉูุ ููููุงูููุง: ุงููุฌูุฏูู ุจููู ููููุณูุ ุนูููู ุจูุฎูููููุ ููููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู: ููุฃูููู ุฏูุงุกู ุฃูููุจูุฑู ู ููู ุงููุจูุฎููู!
Namun lingkungan yang kurang baik tersebut tidak serta merta mempengaruhi pribadi Muโฤdz bin Jabal, nantinya ia tetap menjadi pemuda yang tangguh dalam menyebarkan Islam.
Di umur yang tergolong muda Muโฤdz bin Jabal 18 tahun, masuk Islam. Dan di tahun itu juga tepatnya pada musim haji, ia bersama rombongan Anshor pergi ke Makkah untuk berbaiโat pada Nabi atau sering dikenal dengan baiโat al-โaqabah al-tsaniyyah.
Pasca berbaiat itulah diri Muโฤdz bin Jabal mulai terbentuk menjadi sosok yang kokoh dalam menyebarkan Islam. Hal tersebut bisa dilihat dengan apa yang dilakukannya pasca kembali ke Madinah. Tidak hanya berdakwah kepada kalangan Yahudi, Muโฤdz bin Jabal juga berani menghancurkan bahkan menghilangkan berhala-berhala yang ada di Madinah.
Berkat kegigihannya, tidak heran jika Muโฤdz bin Jabal memiliki kedudukan yang tinggi di mata Nabi. Muโฤdz bin Jabal merupakan salah satu dari sahabat yang banyak mulazamah dengan Nabi. Nabi pun hingga bersumpah atas nama Allah dalam mengungkapkan rasa cintanya pada Muโฤdz bin Jabal:
ุนููู ู ูุนูุงุฐู ุจููู ุฌูุจูููุ ุฃูููู ุฑูุณูููู ุตููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุฃูุฎูุฐู ุจูููุฏูููุ ููููุงูู:ููุง ู ูุนูุงุฐูุ ููุงูููููู ุฅููููู ููุฃูุญูุจููููุ ููุงูููููู ุฅููููู ููุฃูุญูุจูููู
โDiriwayatkan dari Muโฤdz bin Jabal bahwa Rasulullah memegang dengan tangannya dan berkata: Wahai Muโฤdz bin Jabal, demi Allah aku mencintaimu, demi Allah aku mencintaimu.โ (Sunan Abi Dawud/1522)
Setelah perang Tabuk, Nabi mengirim Muโฤdz bin Jabal ke Yaman. Hingga nanti, sekembalinya dari Yaman ia tidak dapat bertemu dengan Nabi lagi, sebab Nabi telah wafat.
Dalam biografi yang ditulis oleh โAbd al-Hamฤซd dengan judul Muโฤdz bin Jabal Imam lilโUlamฤ wa Muโallim al-nฤs al-khair disebutkan bahwa ada kesepakatan ulama tentang waktu diutusnya Muโฤdz bin Jabal untuk menjadi duta di Yaman, yaitu pada waktu akhir hayatnya Nabi. Hanya saja terdapat beberapa pendapat tentang perinciannya. Ibnu Hajar dalam Fath al-Bฤri menyebutkan bahwa hal tersebut terjadi pada tahun 10 H.
ย
Dikirimya duta-duta terbaik ke Yaman bukanlah tanpa alasan, sebab Nabi sendiri menyukai kekuatan Islam yang ada di negara tersebut. Sehingga duta yang dipilih pun sahabat-sahabat yang mempunyai gelora semangat yang tinggi. Selain Muโฤdz bin Jabal, ada Abu Musa al-Asyโari, Malik bin Ubadah dan lainnya.
Untuk membekali Muโฤdz bin Jabal sebagai duta yang dikirimnya, Nabi memberikan pesan-pesan yang nantinya akan dijadikan pegangan oleh Muโฤdz bin Jabal. Pesan-pesan tersebut meliputi beberapa aspek.
Terkait dengan masalah pengadilan dapat dilihat dari hadis riwayat Abi Dawud/3592:
ุฃูููู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููู ููุง ุฃูุฑูุงุฏู ุฃููู ููุจูุนูุซู ู ูุนูุงุฐูุง ุฅูููู ุงููููู ููู ููุงูู: ูููููู ุชูููุถูู ุฅูุฐูุง ุนูุฑูุถู ูููู ููุถูุงุกูุุ ููุงูู: ุฃูููุถูู ุจูููุชูุงุจู ุงููููููุ ููุงูู: ููุฅููู ููู ู ุชูุฌูุฏู ููู ููุชูุงุจู ุงููููููุุ ููุงูู: ููุจูุณููููุฉู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ูุ ููุงูู: ููุฅููู ููู ู ุชูุฌูุฏู ููู ุณููููุฉู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ูุ ููููุง ููู ููุชูุงุจู ุงููููููุ ููุงูู: ุฃูุฌูุชูููุฏู ุฑูุฃููููุ ููููุง ุขููู ููุถูุฑูุจู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุตูุฏูุฑูููุ ููููุงูู: ุงููุญูู ูุฏู ููููููู ุงูููุฐูู ููููููู ุฑูุณููููุ ุฑูุณูููู ุงูููููู ููู ูุง ููุฑูุถูู ุฑูุณูููู ุงูููููู
Terkait dengan dakwah, Nabi berpesan untuk memberikan kemudahan kepada umat, mengasihi dan tidak memecah belah. Hal ini dapat dilihat dalam riwayat Imam Muslim/1733:
ุฃูููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุจูุนูุซููู ูู ูุนูุงุฐูุง ุฅูููู ุงููููู ูููุ ููููุงูู: ยซููุณููุฑูุง ููููุง ุชูุนูุณููุฑูุงุ ููุจูุดููุฑูุง ููููุง ุชููููููุฑูุงุ ููุชูุทูุงููุนูุง ููููุง ุชูุฎูุชูููููุง
Dan masih banyak lagi pesan-pesan Nabi untuk Muโฤdz bin Jabal sebagai bekal dakwahnya di Yaman. Sehingga ini membuktikan bahwa duta yang dikirim oleh Nabi adalah benar-benar telah disiapkan dan dibekali dengan hal yang mapan.
ย
Tahun ke 11 H Muโฤdz bin Jabal kembali dari Yaman. Ia sampai di Makkah saat musim haji. Saat itulah Muโฤdz bin Jabal bertemu dengan โUmar bin Khaแนญฤb yang ditunjuk oleh Abลซ Bakr sebagai pemimpin rombongan haji.
โAbd al-Hamฤซd menggambarkan pertemuan keduanya dengan indah. Keduanya saling berpelukan dan menghibur sebab Rasulullah telah tiada. Kemudian keduanya berbincang bersama sambil mengenang pesan-pesan dari Rasulullah.
Muโฤdz bin Jabal segera kembali ke Madinah, berziarah ke makam Rasulullah, cucuran air mata dan kesedihan tak dapat dibendungnya. Terlebih saat mengingat tutur mulia Rasulullah sebelum ia berangkat ke Yaman.
Kesediahan tersebut terus berlanjut, Muโฤdz bin Jabal menghabiskan hari-harinya di masjid, tak jauh dari makam Nabi. Hingga akhirnya ia mendapatkan izin dari Abu Bakar untuk kembali berjihad di negara Syam.
Sebelum benar-benar pergi ke Syam sebanarnya โUmar bin Khaแนญฤb tidak setuju dengan Abu Bakar perihal izin yang telah ia berikan pada Muโฤdz bin Jabal. Sebab Muโฤdz bin Jabal lebih dibutuhkan oleh masyarakat muslim Madinah. Namun Abลซ Bakr tetap memeberikan izin sebab melihat kesungguhan yang ada dalam diri Muโฤdz bin Jabal.
Pilihan Muโฤdz bin Jabal untuk pergi ke Syam, sepulangnya dari yaman ini barangkali disebabkan oleh doโa yang pernah dituturkan oleh Rasulullah mengenai dua negara tersebut. Seperti riwayat dalam แนขaแธฅฤซh al-Bukhฤrฤซ/7094:
ุนููู ุงุจููู ุนูู ูุฑูุ ููุงูู: ุฐูููุฑู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู :ุงููููููู ูู ุจูุงุฑููู ููููุง ููู ุดูุฃูู ูููุงุ ุงููููููู ูู ุจูุงุฑููู ููููุง ููู ููู ูููููุง
ย
Muโฤdz bin Jabal: Thฤโลซn adalah rahmat
Muโฤdz bin Jabal merupakan salah satu sahabat yang meninggal sebab wabah โAmawฤs (แนฌฤโลซn โฤmฤwas). โฤmฤwas sendiri adalah daerah kecil di Palestina, terletak diantara Yarusalem dan al-Ramlah. Daerah โฤmฤwas ini menjadi masyhur sebab wabah tersebut dinisbatkan kepadanya. Dari kejadian ini, menurut al-Wฤqidฤซ ada 1.025 orang Islam di Syam yang meninggal. Pendapat lain mengatakan sebanyak 3.000 orang.
Namun yang menarik, Muโฤdz bin Jabal menganggap wabah โฤmฤwas sebagai bentuk rahmat yang diberikan Allah pada hambanya. Bahkan Muโฤdz bin Jabal sendiri berdoโa agar wabah tersebut menimpanya.
ุนููู ุฏูุงููุฏู ุจููู ุงููุญูุตููููู ุฃูููููู ุจูููุบููู ุฃูููููู ููู ููุง ููููุนู ุงููููุฌูุนู ุนูุงู ู ุนูู ูููุงุณู ููุงูู ุฃูุตูุญูุงุจู ู ูุนูุงุฐู: ููุฐูุง ุฑูุฌูุฒู ููุฏู ููููุนู. ููููุงูู ู ูุนูุงุฐู: ุฃูุชูุฌูุนูููููู ุฑูุญูู ูุฉู ุฑูุญูู ู ุงูููููู ุจูููุง ุนูุจูุงุฏููู ููุนูุฐูุงุจู ุนูุฐููุจู ุงูููููู ุจููู ููููู ูุง ุณูุฎูุทู ุนูููููููู ูุ ุฅููููู ูุง ูููู ุฑูุญูู ูุฉู ุฎูุตููููู ู ุงูููููู ุจูููุง ููุดูููุงุฏูุฉู ุฎูุตููููู ู ุงูููููู ุจูููุง. ุงููููููู ูู ุฃูุฏูุฎููู ุนูููู ู ูุนูุงุฐู ููุฃููููู ุจูููุชููู ู ููู ููุฐููู ุงูุฑููุญูู ูุฉู. ู ููู ุงุณูุชูุทูุงุนู ู ูููููู ู ุฃููู ููู ููุชู ููููููู ูุชู ู ููู ููุจููู ููุชููู ุณูุชูููููู ู ููู ููุจููู ุฃููู ููููููุฑู ุงููู ูุฑูุกู ุจูุนูุฏู ุฅูุณููุงู ููู ุฃููู ููููุชููู ููููุณูุง ุจูุบูููุฑู ุญููููููุง ุฃููู ููุธูุงููุฑู ุฃููููู ุงููุจูุบูููู ุฃููู ููููููู ุงูุฑููุฌููู ู ูุง ุฃูุฏูุฑูู ุนูููู ู ูุง ุฃูููุง ุฅููู ู ูุชูู ุฃููู ุนูุดูุชู ุฃูุนูููู ุญูููู ุฃููู ุนูููู ุจูุงุทููู.
Dari dawud bin Hushoin, ia mendapatkan kabar bahwa ketika terjadi penyakit wabah โฤmฤwas beberapa sahabat Muโฤdz bin Jabal berkata: ini adalah adzab yang menimpa. Maka Muโฤdz bin Jabal berkata: Apakah kalian mau menjadikan rahmat yang diberikan Allah seperi halnya azab-Nya pada sebuah kaum yang dibenci-Nya? Ini adalah rahmat dan bukti yang Allah khususkan pada kalian. Ya Allah berikanlah Muโฤdz bin Jabal dan keluarganya rahmat ini. Siapa saja dari kalian yang ingin mati, maka matilah. Sebelum datangnya fitnah, kufurnya orang setelah yang sebelumnya telah memeluk Islam, dibunuhnya seseorang yang tidak berhak untuk dibunuh, terlihatnya berbagai kejahatan, atau seseorang berkata: aku tidak mengerti dalam hidup dan matiku apakah berada dalam kebenaran atau kebatilan. (Thabaqat al-Kubra 2/442)
Dari hal di atas dapat di lihat bahwa Muโฤdz bin Jabal memandang wabah sebagai sebuah rahmat dan bukti kebesaran Allah, bukan sebagai ujian ataupun bencana. Namun, dibalik hal tersebut kita tidak semestinya menarik sebuah kesimpulan bahwa pemahaman Muโฤdz bin Jabal bisa ditiru atau bahkan disamakan dengan pandemi dunia saat ini.
Kata-kata serta doโa Muโฤdz bin Jabal di atas sebenarnya terdapat beberapa kemungkinan yang harus diperhatikan. Sehingga tidak dipahami secara parsial. Yaitu, Muโฤdz bin Jabal pada waktu itu telah mengetahui bahwa dalam waktu yang tidak lama akan segera terjadi fitnah, peperangan dan juga perselisihan, yaitu pasca wafatnya โUmar bin Khaแนญฤb.
Sehingga doโa Muโฤdz bin Jabal agar ditimpa wabah di atas adalah dilatarbelakangi oleh kekahwatiran akan jatuh dalam jerat fitnah yang akan segera terjadi, selain itu juga karena Muโฤdz bin Jabal lebih mementingkan keselamatan agamanya.
Jika bukan kerena hal itu, maka Muโฤdz bin Jabal tentu akan menganggap wabah sebagai cobaan dari Allah, sementara seorang muslim dilarang mengharap tertimpa cobaan, justru harusnya meminta perlindungan pada Allah.
ุนููู ุฃูููุณูุ ููุงูู: ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู: ” ููุง ููุชูู ููููููููู ุฃูุญูุฏูููู ู ุงููู ูููุชู ููุถูุฑูู ููุฒููู ุจูููุ ููุฅููู ููุงูู ููุง ุจูุฏูู ู ูุชูู ููููููุง ูููููููููู: ุงููููู ูู ุฃูุญูููููู ู ูุง ููุงููุชู ุงููุญูููุงุฉู ุฎูููุฑูุง ูููุ ููุชููููููููู ุฅูุฐูุง ููุงููุชู ุงููููููุงุฉู ุฎูููุฑูุง ููู
Janganlah kalian berharap mati sebab sebuah bencana yang sedang terjadi, maka jika memang harus dilakukan, hendaknya ia berdoโa: ya Allah berilah aku kehidupan selagi itu adalah hal yang baik bagiku, dan ambillah nyawaku selagi itu adalah hal yang baik bagiku (แนขฤแธฅiแธฅ Muslim/2680)
lantas dari mana Muโฤdz bin Jabal mengetahui fitnah yang segera menimpa umat Muslim tersebut? Jawabannya adalah bahwa dalam hadis seringkali Nabi bercerita tentang fitnah yang belum terjadi, namun pasti terjadi di waktu kemudian. Nabi banyak mengingatkan para sahabat, termasuk Muโฤdz bin Jabal tentang hal ini. Jadi, doโa Muโฤdz bin Jabal di atas tidak sedang menganjurkan kita untuk meminta tertular wabah.
Doโa Muโฤdz bin Jabal di dengar oleh Allah. Rahmat yang ia minta dikabulkan oleh Allah. Putranya pun ikut tertular wabah hingga akhirnya meninggal. Tek selang lama, istrinya juga tertular dan juga Muโฤdz bin Jabal sendiri terkena wabah tersebut.
Hingga akhirnya pemuda dengan gelora Islam dan semangat yang tinggi tersebut syahid di tahun 18 H. Umurnya tak panjang, hanya sekitar 33 tahun. Namun, mempunyai jasa yang besar dalam penyebaran Islam ke berbagai Negara.
ย
Duta Kiai Untuk Nusantara
Semenjak kemunculannya di Wuhan-China sekitar tiga bulan terakhir, wabah Coronavirus Disease-2019 yang kemudian dikenal dengan Covid-19 banyak menarik perhatian masyarakat. World Health Organization (WHO) telah menetapkan virus tersebut menjadi Pandemi sejak 11 Maret 2020.
Hampir semua sektor kehidupan manusia terkena imbasnya. Ekonomi, industri, sosial, agama terlebih pendidikan. Demi menjaga meluasnya virus ini, banyak lembaga pendikan mulai dari yang paling bawah hingga teratas meliburkan kegiatan belajar mengajar dengan tatap muka.
Tak jauh beda dengan yang terjadi di pesantren-pesantren Indonesia sejak seminggu terakhir, yang memulangkan ribuan santrinya yang berasal dari segala penjuru daerah. Hal ini dilakukan demi kebaikan bersama, walaupun sebenarnya sebagian santri masih tetap ingin bersama dengan kiai-kiainya.
Bahasa โmemulangkan santriโ sebenarnya tidak begitu tepat untuk menggambarkan hal ini. Sebab jika dicermati, rata-rata para Kiai sebelum pemberangkatan armada yang mengantar santri untuk kembali, mengadakan semacam acara untuk memberikan bekal untuk mereka. Disitulah sosok Kiai memberikan pesan-pesan luhur, tidak hanya tentang waspada Corona, namun lebih luas lagi.
Selain tentang anjuran untuk mengamalkan ilmu-ilmu agama yang diperoleh selama di pesantren, Kiai juga memberikan pesan tentang kebersihan, cara menjalin hubungan sosial dan tentunya tentang hidup yang bermanfaat bagi masyarakat masing-masing.
Untuk sekedar mengambil contoh, pesantren Al-Anwar 3 misalnya, yang sejak Kamis, 26 Maret 2020 resmi menarapkan sistem Lockdown serta memulangkan santri-santrinya hingga tanggal 29 Mei 2020 demi meningkatkan kewaspadaan serta kebaikan bersama.
Ratusan santri yang berasal dari banyak daerah (Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra, Kalimantan, Lombok, Jabodetabek dan lain-lain) berbondong-bondong kembali kerumahnya masing-masing. Sebelumnya, pada kamis siang, pengasuh memberikan pesan-pesan serta bekal bagi para santri, yang sekali lagi bukan hanya anjuran untuk waspada Corona. Pengasuh juga memberikan pesan tentang kebersihan, sosial serta kemanfaatan bagi sesama.
Dari hal itu, tak berlebihan jika santri-santri tersebut kita sebut sebagai โDuta Kiai Untuk Nusantaraโ yang telah dipersiapkan selama masa belajar di Pesantren. Seperti halnya Muโฤdz bin Jabal yang telah dipersiapkan oleh Nabi untuk menjadi Duta di Yaman.
Teriring doโa, semoga apa yang terjadi di dunia saat ini segera kembali normal. Semoga kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran atas fenomena ini. Sehingga bisa menjadi manusia yang lebih baik dikemudian hari.
ย
Catatan: Kata โdutaโ yang penulis gunakan untuk menyebut sahabat Muโฤdz bin Jabal hanya sekedar mempermudah pemahaman saja. Terdapat perbedaan tentang jabatan Muโฤdz bin Jabal saat di Yaman. Apakah seorang pemimpin, hakim atau pengajar. Dalam Tฤrikh al-แนฌabarฤซ/3:228 disebutkan bahwa Muโฤdz bin Jabal saat di Yaman adalah seorang pengajar di dua kota yaitu, Yaman dan hadramaut. Adapun dalam Muโฤdz bin Jabal Imam lilโUlamฤ wa Muโallim al-nฤs al-khair /61 dengan melihat wasiat-wasiat Nabi sebelum mengutus Muโฤdz bin Jabal disebutkan bahwa Muโฤdz bin Jabal saat di Yaman lebih dari sekedar pengajar, ia juga menjadi seorang Hakim. โalฤ kulli แธฅฤl kritik dan saran tulisan kami harapkan.
*Mahfud Sulqi, Santri asal Ponorogo