Duta Nabi dan Pandemi

Islam meluas ke berbagai penjuru dunia sudah sejak masa kenabian. Hal demikain adalah karena Nabi mempunyai strategi yang baik dalam mendakwahkan ajaran mulia tersebut. Seperti membangun sarana ibadah, membentuk persaudaraan baru, membentuk pranata sosial dan pemerintahan serta mengirim duta ke pelosok negara.

Duta-duta Nabi adalah sahabat pilihan yang telah dipersiapkannya sejak awal, dan tentunya adalah merupakan tugas yang mulia. Mereka rela meninggalkan tanah kelahirannya bahkan rela berpisah dengan Nabi yang mereka cintai demi menegakkan agama Allah.

Muโ€™ฤdz bin Jabal, Duta Nabi untuk Yaman

Salah satu duta Nabi adalah Muโ€™ฤdz bin Jabal. Salah seorang Sahabat Anshor yang terkenal dengan ketampanan dan kecerdasannya. Sosok pemuda yang patut untuk diteladani sebab gelora dan semangatnya yang tinggi. Tak heran jika ia dikenal sebagai ahli fikih, mufti, ataupun mujtahid.

Nama lengkapnya Muโ€™ฤdz bin Jabal bin โ€˜Amr bin Aus al-Khazrajฤซ, dikenal dengan nama kunyah/ panggilan Abu โ€˜Abd al-Rahman. Ayahnya bernama Jabal bin โ€˜Amr bin Aus, sedang ibunya adalah Hindun bin Sahl yang berasal dari Qabilah Juhainah. Sepeninggal ayahnya, ia bersama ibunya pindah ke lingkungan yang kurang baik, yaitu Bani Salimah. Ibunya menikah lagi dengan al-Jadd bin Qois, salah seorang pembesar di Bani Salimah.

Al-Jadd bin Qois sendiri terkenal dengan sosok yang bakhil, hal ini juga diakui oleh masyarakatnya sendiri. demikian dapat tergambarkan dari pertanyaan Nabi yang terdapat dalam Sirฤh ibn Hisyam:

ู…ูŽู†ู’ ุณูŽูŠู‘ูุฏููƒูู…ู’ ูŠูŽุง ุจูŽู†ููŠ ุณูŽู„ูู…ูŽุฉูŽุŸ ููŽู‚ูŽุงู„ููˆุง: ุงู„ู’ุฌูŽุฏู‘ู ุจู’ู†ู ู‚ูŽูŠู’ุณูุŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ุจูุฎู’ู„ูู‡ูุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ: ูˆูŽุฃูŽูŠู‘ู ุฏูŽุงุกู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ู…ูู†ู’ ุงู„ู’ุจูุฎู’ู„ู!

Namun lingkungan yang kurang baik tersebut tidak serta merta mempengaruhi pribadi Muโ€™ฤdz bin Jabal, nantinya ia tetap menjadi pemuda yang tangguh dalam menyebarkan Islam.

Di umur yang tergolong muda Muโ€™ฤdz bin Jabal 18 tahun, masuk Islam. Dan di tahun itu juga tepatnya pada musim haji, ia bersama rombongan Anshor pergi ke Makkah untuk berbaiโ€™at pada Nabi atau sering dikenal dengan baiโ€™at al-โ€˜aqabah al-tsaniyyah.

Pasca berbaiat itulah diri Muโ€™ฤdz bin Jabal mulai terbentuk menjadi sosok yang kokoh dalam menyebarkan Islam. Hal tersebut bisa dilihat dengan apa yang dilakukannya pasca kembali ke Madinah. Tidak hanya berdakwah kepada kalangan Yahudi, Muโ€™ฤdz bin Jabal juga berani menghancurkan bahkan menghilangkan berhala-berhala yang ada di Madinah.

Berkat kegigihannya, tidak heran jika Muโ€™ฤdz bin Jabal memiliki kedudukan yang tinggi di mata Nabi. Muโ€™ฤdz bin Jabal merupakan salah satu dari sahabat yang banyak mulazamah dengan Nabi. Nabi pun hingga bersumpah atas nama Allah dalam mengungkapkan rasa cintanya pada Muโ€™ฤdz bin Jabal:

ุนูŽู†ู’ ู…ูุนูŽุงุฐู ุจู’ู†ู ุฌูŽุจูŽู„ูุŒ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุฃูŽุฎูŽุฐูŽ ุจููŠูŽุฏูู‡ูุŒ ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ:ูŠูŽุง ู…ูุนูŽุงุฐูุŒ ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฅูู†ู‘ููŠ ู„ูŽุฃูุญูุจู‘ููƒูŽุŒ ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฅูู†ู‘ููŠ ู„ูŽุฃูุญูุจู‘ููƒูŽ

โ€œDiriwayatkan dari Muโ€™ฤdz bin Jabal bahwa Rasulullah memegang dengan tangannya dan berkata: Wahai Muโ€™ฤdz bin Jabal, demi Allah aku mencintaimu, demi Allah aku mencintaimu.โ€ (Sunan Abi Dawud/1522)

Setelah perang Tabuk, Nabi mengirim Muโ€™ฤdz bin Jabal ke Yaman. Hingga nanti, sekembalinya dari Yaman ia tidak dapat bertemu dengan Nabi lagi, sebab Nabi telah wafat.

Dalam biografi yang ditulis oleh โ€˜Abd al-Hamฤซd dengan judul Muโ€™ฤdz bin Jabal Imam lilโ€™Ulamฤ wa Muโ€™allim al-nฤs al-khair disebutkan bahwa ada kesepakatan ulama tentang waktu diutusnya Muโ€™ฤdz bin Jabal untuk menjadi duta di Yaman, yaitu pada waktu akhir hayatnya Nabi. Hanya saja terdapat beberapa pendapat tentang perinciannya. Ibnu Hajar dalam Fath al-Bฤri menyebutkan bahwa hal tersebut terjadi pada tahun 10 H.

ย 

Dikirimya duta-duta terbaik ke Yaman bukanlah tanpa alasan, sebab Nabi sendiri menyukai kekuatan Islam yang ada di negara tersebut. Sehingga duta yang dipilih pun sahabat-sahabat yang mempunyai gelora semangat yang tinggi. Selain Muโ€™ฤdz bin Jabal, ada Abu Musa al-Asyโ€™ari, Malik bin Ubadah dan lainnya.

Untuk membekali Muโ€™ฤdz bin Jabal sebagai duta yang dikirimnya, Nabi memberikan pesan-pesan yang nantinya akan dijadikan pegangan oleh Muโ€™ฤdz bin Jabal. Pesan-pesan tersebut meliputi beberapa aspek.

Terkait dengan masalah pengadilan dapat dilihat dari hadis riwayat Abi Dawud/3592:

ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู„ูŽู…ู‘ูŽุง ุฃูŽุฑูŽุงุฏูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุจู’ุนูŽุซูŽ ู…ูุนูŽุงุฐู‹ุง ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ูŠูŽู…ูŽู†ู ู‚ูŽุงู„ูŽ: ูƒูŽูŠู’ููŽ ุชูŽู‚ู’ุถููŠ ุฅูุฐูŽุง ุนูŽุฑูŽุถูŽ ู„ูŽูƒูŽ ู‚ูŽุถูŽุงุกูŒุŸุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุฃูŽู‚ู’ุถููŠ ุจููƒูุชูŽุงุจู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ููŽุฅูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ุชูŽุฌูุฏู’ ูููŠ ูƒูุชูŽุงุจู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูุŸุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ููŽุจูุณูู†ู‘ูŽุฉู ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ููŽุฅูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ุชูŽุฌูุฏู’ ูููŠ ุณูู†ู‘ูŽุฉู ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ูููŠ ูƒูุชูŽุงุจู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุฃูŽุฌู’ุชูŽู‡ูุฏู ุฑูŽุฃู’ูŠููŠุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ุขู„ููˆ ููŽุถูŽุฑูŽุจูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุตูŽุฏู’ุฑูŽู‡ูุŒ ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ: ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ูˆูŽูู‘ูŽู‚ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽุŒ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู„ูู…ูŽุง ูŠูุฑู’ุถููŠ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู

Terkait dengan dakwah, Nabi berpesan untuk memberikan kemudahan kepada umat, mengasihi dan tidak memecah belah. Hal ini dapat dilihat dalam riwayat Imam Muslim/1733:

ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุจูŽุนูŽุซูŽู‡ู ูŽู…ูุนูŽุงุฐู‹ุง ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ูŠูŽู…ูŽู†ูุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ: ยซูŠูŽุณู‘ูุฑูŽุง ูˆูŽู„ูŽุง ุชูุนูŽุณู‘ูุฑูŽุงุŒ ูˆูŽุจูŽุดู‘ูุฑูŽุง ูˆูŽู„ูŽุง ุชูู†ูŽูู‘ูุฑูŽุงุŒ ูˆูŽุชูŽุทูŽุงูˆูŽุนูŽุง ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽุฎู’ุชูŽู„ูููŽุง

Dan masih banyak lagi pesan-pesan Nabi untuk Muโ€™ฤdz bin Jabal sebagai bekal dakwahnya di Yaman. Sehingga ini membuktikan bahwa duta yang dikirim oleh Nabi adalah benar-benar telah disiapkan dan dibekali dengan hal yang mapan.

ย 

Tahun ke 11 H Muโ€™ฤdz bin Jabal kembali dari Yaman. Ia sampai di Makkah saat musim haji. Saat itulah Muโ€™ฤdz bin Jabal bertemu dengan โ€˜Umar bin Khaแนญฤb yang ditunjuk oleh Abลซ Bakr sebagai pemimpin rombongan haji.

โ€˜Abd al-Hamฤซd menggambarkan pertemuan keduanya dengan indah. Keduanya saling berpelukan dan menghibur sebab Rasulullah telah tiada. Kemudian keduanya berbincang bersama sambil mengenang pesan-pesan dari Rasulullah.

Muโ€™ฤdz bin Jabal segera kembali ke Madinah, berziarah ke makam Rasulullah, cucuran air mata dan kesedihan tak dapat dibendungnya. Terlebih saat mengingat tutur mulia Rasulullah sebelum ia berangkat ke Yaman.

Kesediahan tersebut terus berlanjut, Muโ€™ฤdz bin Jabal menghabiskan hari-harinya di masjid, tak jauh dari makam Nabi. Hingga akhirnya ia mendapatkan izin dari Abu Bakar untuk kembali berjihad di negara Syam.

Sebelum benar-benar pergi ke Syam sebanarnya โ€˜Umar bin Khaแนญฤb tidak setuju dengan Abu Bakar perihal izin yang telah ia berikan pada Muโ€™ฤdz bin Jabal. Sebab Muโ€™ฤdz bin Jabal lebih dibutuhkan oleh masyarakat muslim Madinah. Namun Abลซ Bakr tetap memeberikan izin sebab melihat kesungguhan yang ada dalam diri Muโ€™ฤdz bin Jabal.

Pilihan Muโ€™ฤdz bin Jabal untuk pergi ke Syam, sepulangnya dari yaman ini barangkali disebabkan oleh doโ€™a yang pernah dituturkan oleh Rasulullah mengenai dua negara tersebut. Seperti riwayat dalam แนขaแธฅฤซh al-Bukhฤrฤซ/7094:

ุนูŽู†ู ุงุจู’ู†ู ุนูู…ูŽุฑูŽุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุฐูŽูƒูŽุฑูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ :ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุจูŽุงุฑููƒู’ ู„ูŽู†ูŽุง ูููŠ ุดูŽุฃู’ู…ูู†ูŽุงุŒ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุจูŽุงุฑููƒู’ ู„ูŽู†ูŽุง ูููŠ ูŠูŽู…ูŽู†ูู†ูŽุง

ย 

Muโ€™ฤdz bin Jabal: Thฤโ€™ลซn adalah rahmat

Muโ€™ฤdz bin Jabal merupakan salah satu sahabat yang meninggal sebab wabah โ€˜Amawฤs (แนฌฤโ€™ลซn โ€˜ฤmฤwas). โ€˜ฤ€mฤwas sendiri adalah daerah kecil di Palestina, terletak diantara Yarusalem dan al-Ramlah. Daerah โ€˜ฤ€mฤwas ini menjadi masyhur sebab wabah tersebut dinisbatkan kepadanya. Dari kejadian ini, menurut al-Wฤqidฤซ ada 1.025 orang Islam di Syam yang meninggal. Pendapat lain mengatakan sebanyak 3.000 orang.

Namun yang menarik, Muโ€™ฤdz bin Jabal menganggap wabah โ€˜ฤ€mฤwas sebagai bentuk rahmat yang diberikan Allah pada hambanya. Bahkan Muโ€™ฤdz bin Jabal sendiri berdoโ€™a agar wabah tersebut menimpanya.

Baca Juga :  Al Muโ€™min al Qawiyy

ุนูŽู†ู’ ุฏูŽุงูˆูุฏูŽ ุจู’ู†ู ุงู„ู’ุญูุตูŽูŠู’ู†ู ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ุจูŽู„ูŽุบูŽู‡ู ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽู…ู‘ูŽุง ูˆูŽู‚ูŽุนูŽ ุงู„ู’ูˆูŽุฌูŽุนู ุนูŽุงู…ูŽ ุนูŽู…ูŽูˆูŽุงุณูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจู ู…ูุนูŽุงุฐู: ู‡ูŽุฐูŽุง ุฑูุฌู’ุฒูŒ ู‚ูŽุฏู’ ูˆูŽู‚ูŽุนูŽ. ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูุนูŽุงุฐูŒ: ุฃูŽุชูŽุฌู’ุนูŽู„ููˆู†ูŽ ุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู‹ ุฑูŽุญูู…ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจูู‡ูŽุง ุนูุจูŽุงุฏูŽู‡ู ูƒูŽุนูŽุฐูŽุงุจู ุนูŽุฐู‘ูŽุจูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจูู‡ู ู‚ูŽูˆู’ู…ู‹ุง ุณูŽุฎูุทูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ุŸ ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ู‡ููŠูŽ ุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉูŒ ุฎูŽุตู‘ูŽูƒูู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจูู‡ูŽุง ูˆูŽุดูŽู‡ูŽุงุฏูŽุฉูŒ ุฎูŽุตู‘ูŽูƒูู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจูู‡ูŽุง. ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฃูŽุฏู’ุฎูู„ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุนูŽุงุฐู ูˆูŽุฃูŽู‡ู’ู„ู ุจูŽูŠู’ุชูู‡ู ู…ูู†ู’ ู‡ูŽุฐูู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽุฉู. ู…ูŽู†ู ุงุณู’ุชูŽุทูŽุงุนูŽ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู…ููˆุชูŽ ููŽู„ู’ูŠูŽู…ูุชู’ ู…ูู†ู’ ู‚ูŽุจู’ู„ู ููุชูŽู†ู ุณูŽุชูŽูƒููˆู†ู ู…ูู†ู’ ู‚ูŽุจู’ู„ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽูƒู’ููุฑูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุฑู’ุกู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ุฅูุณู’ู„ุงู…ูู‡ู ุฃูŽูˆู’ ูŠูŽู‚ู’ุชูู„ูŽ ู†ูŽูู’ุณู‹ุง ุจูุบูŽูŠู’ุฑู ุญูู„ู‘ูู‡ูŽุง ุฃูŽูˆู’ ูŠูุธูŽุงู‡ูุฑูŽ ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ุงู„ู’ุจูŽุบููŠู‘ู ุฃูŽูˆู’ ูŠูŽู‚ููˆู„ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ู ู…ูŽุง ุฃูŽุฏู’ุฑููŠ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽุง ุฃูŽู†ูŽุง ุฅูู†ู’ ู…ูุชู‘ู ุฃูŽูˆู’ ุนูุดู’ุชู ุฃูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุญูŽู‚ู‘ู ุฃูŽูˆู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุจูŽุงุทูู„ู.

Dari dawud bin Hushoin, ia mendapatkan kabar bahwa ketika terjadi penyakit wabah โ€˜ฤ€mฤwas beberapa sahabat Muโ€™ฤdz bin Jabal berkata: ini adalah adzab yang menimpa. Maka Muโ€™ฤdz bin Jabal berkata: Apakah kalian mau menjadikan rahmat yang diberikan Allah seperi halnya azab-Nya pada sebuah kaum yang dibenci-Nya? Ini adalah rahmat dan bukti yang Allah khususkan pada kalian. Ya Allah berikanlah Muโ€™ฤdz bin Jabal dan keluarganya rahmat ini. Siapa saja dari kalian yang ingin mati, maka matilah. Sebelum datangnya fitnah, kufurnya orang setelah yang sebelumnya telah memeluk Islam, dibunuhnya seseorang yang tidak berhak untuk dibunuh, terlihatnya berbagai kejahatan, atau seseorang berkata: aku tidak mengerti dalam hidup dan matiku apakah berada dalam kebenaran atau kebatilan. (Thabaqat al-Kubra 2/442)

Dari hal di atas dapat di lihat bahwa Muโ€™ฤdz bin Jabal memandang wabah sebagai sebuah rahmat dan bukti kebesaran Allah, bukan sebagai ujian ataupun bencana. Namun, dibalik hal tersebut kita tidak semestinya menarik sebuah kesimpulan bahwa pemahaman Muโ€™ฤdz bin Jabal bisa ditiru atau bahkan disamakan dengan pandemi dunia saat ini.

Kata-kata serta doโ€™a Muโ€™ฤdz bin Jabal di atas sebenarnya terdapat beberapa kemungkinan yang harus diperhatikan. Sehingga tidak dipahami secara parsial. Yaitu, Muโ€™ฤdz bin Jabal pada waktu itu telah mengetahui bahwa dalam waktu yang tidak lama akan segera terjadi fitnah, peperangan dan juga perselisihan, yaitu pasca wafatnya โ€˜Umar bin Khaแนญฤb.

Sehingga doโ€™a Muโ€™ฤdz bin Jabal agar ditimpa wabah di atas adalah dilatarbelakangi oleh kekahwatiran akan jatuh dalam jerat fitnah yang akan segera terjadi, selain itu juga karena Muโ€™ฤdz bin Jabal lebih mementingkan keselamatan agamanya.

Jika bukan kerena hal itu, maka Muโ€™ฤdz bin Jabal tentu akan menganggap wabah sebagai cobaan dari Allah, sementara seorang muslim dilarang mengharap tertimpa cobaan, justru harusnya meminta perlindungan pada Allah.

ุนูŽู†ู’ ุฃูŽู†ูŽุณูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ: ” ู„ูŽุง ูŠูŽุชูŽู…ูŽู†ู‘ูŽูŠูŽู†ู‘ูŽ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู ุงู„ู’ู…ูŽูˆู’ุชูŽ ู„ูุถูุฑู‘ู ู†ูŽุฒูŽู„ูŽ ุจูู‡ูุŒ ููŽุฅูู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูŽุง ุจูุฏู‘ูŽ ู…ูุชูŽู…ูŽู†ู‘ููŠู‹ุง ููŽู„ู’ูŠูŽู‚ูู„ู’: ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุฃูŽุญู’ูŠูู†ููŠ ู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽุชู ุงู„ู’ุญูŽูŠูŽุงุฉู ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง ู„ููŠุŒ ูˆูŽุชูŽูˆูŽูู‘ูŽู†ููŠ ุฅูุฐูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽุชู ุงู„ู’ูˆูŽููŽุงุฉู ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง ู„ููŠ

Janganlah kalian berharap mati sebab sebuah bencana yang sedang terjadi, maka jika memang harus dilakukan, hendaknya ia berdoโ€™a: ya Allah berilah aku kehidupan selagi itu adalah hal yang baik bagiku, dan ambillah nyawaku selagi itu adalah hal yang baik bagiku (แนขฤแธฅiแธฅ Muslim/2680)

lantas dari mana Muโ€™ฤdz bin Jabal mengetahui fitnah yang segera menimpa umat Muslim tersebut? Jawabannya adalah bahwa dalam hadis seringkali Nabi bercerita tentang fitnah yang belum terjadi, namun pasti terjadi di waktu kemudian. Nabi banyak mengingatkan para sahabat, termasuk Muโ€™ฤdz bin Jabal tentang hal ini. Jadi, doโ€™a Muโ€™ฤdz bin Jabal di atas tidak sedang menganjurkan kita untuk meminta tertular wabah.

Doโ€™a Muโ€™ฤdz bin Jabal di dengar oleh Allah. Rahmat yang ia minta dikabulkan oleh Allah. Putranya pun ikut tertular wabah hingga akhirnya meninggal. Tek selang lama, istrinya juga tertular dan juga Muโ€™ฤdz bin Jabal sendiri terkena wabah tersebut.

Hingga akhirnya pemuda dengan gelora Islam dan semangat yang tinggi tersebut syahid di tahun 18 H. Umurnya tak panjang, hanya sekitar 33 tahun. Namun, mempunyai jasa yang besar dalam penyebaran Islam ke berbagai Negara.

ย 

Duta Kiai Untuk Nusantara

Semenjak kemunculannya di Wuhan-China sekitar tiga bulan terakhir, wabah Coronavirus Disease-2019 yang kemudian dikenal dengan Covid-19 banyak menarik perhatian masyarakat. World Health Organization (WHO) telah menetapkan virus tersebut menjadi Pandemi sejak 11 Maret 2020.

Hampir semua sektor kehidupan manusia terkena imbasnya. Ekonomi, industri, sosial, agama terlebih pendidikan. Demi menjaga meluasnya virus ini, banyak lembaga pendikan mulai dari yang paling bawah hingga teratas meliburkan kegiatan belajar mengajar dengan tatap muka.

Tak jauh beda dengan yang terjadi di pesantren-pesantren Indonesia sejak seminggu terakhir, yang memulangkan ribuan santrinya yang berasal dari segala penjuru daerah. Hal ini dilakukan demi kebaikan bersama, walaupun sebenarnya sebagian santri masih tetap ingin bersama dengan kiai-kiainya.

Bahasa โ€œmemulangkan santriโ€ sebenarnya tidak begitu tepat untuk menggambarkan hal ini. Sebab jika dicermati, rata-rata para Kiai sebelum pemberangkatan armada yang mengantar santri untuk kembali, mengadakan semacam acara untuk memberikan bekal untuk mereka. Disitulah sosok Kiai memberikan pesan-pesan luhur, tidak hanya tentang waspada Corona, namun lebih luas lagi.

Selain tentang anjuran untuk mengamalkan ilmu-ilmu agama yang diperoleh selama di pesantren, Kiai juga memberikan pesan tentang kebersihan, cara menjalin hubungan sosial dan tentunya tentang hidup yang bermanfaat bagi masyarakat masing-masing.

Untuk sekedar mengambil contoh, pesantren Al-Anwar 3 misalnya, yang sejak Kamis, 26 Maret 2020 resmi menarapkan sistem Lockdown serta memulangkan santri-santrinya hingga tanggal 29 Mei 2020 demi meningkatkan kewaspadaan serta kebaikan bersama.

Ratusan santri yang berasal dari banyak daerah (Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra, Kalimantan, Lombok, Jabodetabek dan lain-lain) berbondong-bondong kembali kerumahnya masing-masing. Sebelumnya, pada kamis siang, pengasuh memberikan pesan-pesan serta bekal bagi para santri, yang sekali lagi bukan hanya anjuran untuk waspada Corona. Pengasuh juga memberikan pesan tentang kebersihan, sosial serta kemanfaatan bagi sesama.

Dari hal itu, tak berlebihan jika santri-santri tersebut kita sebut sebagai โ€œDuta Kiai Untuk Nusantaraโ€ yang telah dipersiapkan selama masa belajar di Pesantren. Seperti halnya Muโ€™ฤdz bin Jabal yang telah dipersiapkan oleh Nabi untuk menjadi Duta di Yaman.

Teriring doโ€™a, semoga apa yang terjadi di dunia saat ini segera kembali normal. Semoga kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran atas fenomena ini. Sehingga bisa menjadi manusia yang lebih baik dikemudian hari.

ย 

Catatan: Kata โ€œdutaโ€ yang penulis gunakan untuk menyebut sahabat Muโ€™ฤdz bin Jabal hanya sekedar mempermudah pemahaman saja. Terdapat perbedaan tentang jabatan Muโ€™ฤdz bin Jabal saat di Yaman. Apakah seorang pemimpin, hakim atau pengajar. Dalam Tฤrikh al-แนฌabarฤซ/3:228 disebutkan bahwa Muโ€™ฤdz bin Jabal saat di Yaman adalah seorang pengajar di dua kota yaitu, Yaman dan hadramaut. Adapun dalam Muโ€™ฤdz bin Jabal Imam lilโ€™Ulamฤ wa Muโ€™allim al-nฤs al-khair /61 dengan melihat wasiat-wasiat Nabi sebelum mengutus Muโ€™ฤdz bin Jabal disebutkan bahwa Muโ€™ฤdz bin Jabal saat di Yaman lebih dari sekedar pengajar, ia juga menjadi seorang Hakim. โ€˜alฤ kulli แธฅฤl kritik dan saran tulisan kami harapkan.

*Mahfud Sulqi, Santri asal Ponorogo

Tim Multimedia PP. Al Anwar 3
Tim Multimedia PP. Al Anwar 3

Website dikelola oleh Tim Multimedia Pondok Pesantren Al Anwar 3 Sarang

Articles: 176

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *