Beranda > Seputar Pondok > Warta > MENRISTEKDIKTI: “LINGKUNGAN BERUBAH DENGAN CEPAT, JANGAN KENA ARUS, TAPI IKUTI”

MENRISTEKDIKTI: “LINGKUNGAN BERUBAH DENGAN CEPAT, JANGAN KENA ARUS, TAPI IKUTI”

Menristekdikti 2019

Tenda berdiri dengan megah. Tidak seperti biasa, acara semacam Studium Generale menggunakan tenda yang berada di halaman STAI Al Anwar. Biasanya tenda digunakan untuk rapat terbuka Wisuda. Hal ini dikarenakan akan penyambutan Menteri Teknologi Riset dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Menristekdikti) M. Nasir (28/9). Adapun tema yang diangkat dalam perkuliahan umum ini adalah Tantangan dunia pendidikan di era Industri 4.0.

M. Nasir tidak sendiri. Beliau didampingi Wakil Gubernur Jawa Tengah, H. Taj Yasin, Sekretaris Kopertais X, Mardam, polisi, TNI, Masyayikh dan mahasiswa. Acara dimulai kala waktu duha setempat.

Dalam pemaparannya Menristekdikti menyampaikan tantangan yang dihadapi dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. dimana semua elemen digantikan dengan mesin digital. Seperti ynag dikutip wikipedia, Industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan, dan komputasi kognitif. Industri 4.0 menghasilkan “pabrik cerdas”. Singkatnya, pekerjaan apapun menggunakan mesin digital.

Dalam dunia teknologi semua serba maju. Di berbagai sector, Menristekdikti menjelaskan. Seperti dalam dunia kedokteran, nuklir ternyata dapat mengobati kanker. Dalam sector perdagangan, juga tak kalah menarik untuk dibahas.

Perang dagang antar negara sudah terjadi mulai 2 tahun lalu. Perang ini tidak dimulai begitu begitu saja. Actor dalam hal ini antara Amerika-China. Seperti dalam meningkatkan teknologi 4G ke 5G. China mengembangkan 5G. Imbasnya perusahaan-perusahaan besar seperti Alibaba Group, Facebook tergantung pada 5G. karena itu secara perlahan juga mempengaruhi perekonomian Amerika.

Akhirnya Amerika meningkatkan proteksi prosuk China dari 10-25%. Tidak mau kalah, China juga meningkatkan proteksi produk Amerika seperti KFC, Mc Donald, sehingga harga pasaran naik, lalu perusahaan tersebut gulung tikar.

BACA JUGA :  BI Gelar ISEF untuk Menjawab Tantangan Ekonomi Syariah melalui Holding Pesantren

Dalam perjalanannya, jumlah penduduk tidaklah dikatakan sebagai pemenang. Indonesia berada di peringkat 4 dengan 266 juta jiwa, di bawah Amerika, India hampir 1 milyar jiwa, dan di peringkat paling atas China dengan 1,42 milyar jiwa.

Indonesia dapat dikatakan lebih beruntung dalam pendidikannya. Terdapat 4719 instansi pendidikan. Di dalamnya dinaungi Kementrian Agama. Indonesia unggul dari China yang “hanya” memiliki 2824 instansi pendidikan. Jika jumlah penduduk Indonesia 1/5 dari China, artinya Indonesia selangkah lebih maju dalam pendidikan.

Dalam ranking pendidikan pendidikan, papar Menristekdikti selama menjabat sebagai menteri, Indonesia hanya mengirimkan 2 pendidikan tinggi dari 500. Keduanya adalah Universitas Indonesia dan ITB Bandung. Malaysia mengirimkan 6 pendidikan tinggi, adapun Singapura mengirim 3 pendidikan tinggi; Universitas Teknologi Nanyang, National University of Singapore, dan Singapore Management University. Adapun Universitas Diponegoro yang pernah beliau pimpin, masuk pada peringkat 650.

Peneliti Sumber daya Manusia Mckinsey Global Institut memprediksi Indonesia mampu menempati nomer 4 dunia di tahun 2020. Setelah sebelumnya hanya menempati 7 dunia. Secara perlahan, semuanya yang berbentuk fisik, beralih ke non-fisik. Mulai teknologi pendidikan tinggi, market place, pasar online dan kawan-kawannya.

Selanjutnya pemerintah masih menggodok perkuliahan berbasis digital. Ia tak terbatas waktu dan tempat. Seperti dicontohkan semisal STAI Al Anwar menjalin hubungan dengan Maroko. Tidak harus mahasiswa pergi ke Maroko, tetapi lewat handpone atau digital lainnya, istilahnya Baidut-Ta’lim. Dapat diakses dari gotakan masing-masing santri. “Namun hal lain juga perlu dipikirkan. Nuwun sewu, bahaya Pak Yai. Silaturahmi jauh. Hal ini juga masih dipikirkan ke depan.” Papar alumni Pondok Pesantren Ma’had Ulum Syar’i Sarang.

Peraturan Menteri, Pendidikan tinggi memasuki industri 4.0; Sistem perkuliahan menggunakan artificial intelligecet. Claud computing, internet of change, admitted reality, dan virtual reality. teknologi masuk dunia pendidikan.

BACA JUGA :  Pelantikan Pengurus Pondok Pesantren Putri Al-Anwar 3: Semangat berkhidmah Bersama

Selain itu, Menristekdikti masih menggodok peraturan rektor asing dalam pendidikan tinggi di tahun 2016. Ketika disampaikan di dalam forum, beberapa rector menyampaikan keberatan. Setelah pemilu kebijakan ini akan digodok lagi.

Yang terbaru, rector Asia Ciber University Jakarta; Jang Youn Cho asal Korea Selatan. Universitas Asia Ciber bekerja sama dengan Hankuk University of Foreign Studies Korea. Ia memiliki pengalaman menjadi professor selama 15 tahun dan dinobatkan sebagai profesor terbaik selama sepuluh tahun terakhir di Universitas Nebraska-Lincoln.

Lalu apa yang harus dilakukan mengahadapi fakta-fakta 4.0?

Pertama, mengetahui database, data teknologi, ilmuy computer. Anggaran fasilitas komputer 1 milyar di daerah dirasa tidak sulit. Paparnya sambil menengok Gus Yasin dan Babah. Kedua,mengembangkan teknologi informasi. Ketiga, Human Literation. Manusia harus dikawal betul dalam teknologi. Secanggih apa pun teknologinya, jika manusianya tidak dapat mengendalikannya, maka akan celaka. Seperti dalam hadist bagaimapaun ilmu tambah, tetapi tidak ada hudan atau petunjuk maka ia akan celaka di neraka.

Keempat,Belajar terus-menerus. Long life learning, long life education. Menristekdikti mencontohkan bahwa ideal tidurnya santri kurang dari 6 jam jika lebih dari itu, maka harus lebih giat dalam belajar. Tidak terlalu banyak tidur.

“Ikuti perkembangan dengan baik. Harapanya, santri dapat beradaptasi. Lingkungan berubah dengan cepat, jangan kena arus. Tapi ikuti.” Imbuhnya.

Di akhir penjelasan, M. Nasir memanggil mahasiswa yang mndapat IPK tinggi. Masing-masing 2 mahasiswa prodi IQT dan PGMI. Mereka adalah Asyrof Sanid, Hafidzatul Hilmi, M. Agung Budiman dan Ika Wahyuningsih. Atas prestasi mereka, masing-masing mendapatkan laptop dari Menristekdikti. (*)

 

 

Tim Multimedia PP. Al Anwar 3
Website dikelola oleh Tim Multimedia Pondok Pesantren Al Anwar 3 Sarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *