Kata mahasantri mungkin merupakan sesuatu yang bisa dibilang jarang terdengar. Kata mahasantri sering dikaitkan dengan mahasiswa dan santri, maksudnya yaitu seseorang yang sedang menempuh pendidikan di suatu perguruan tinggi namun tetap dalam amaliah dan ajaran-ajaran berbasis pesantren. Kombinasi ini akan menjadi sesuatu yang sangat luar biasa, yang mana mahasantri tetap aktif menjadi mahasiswa tanpa harus meninggalkan subjek kesantriannya. Seperti layaknya mahasiswa kita seharusnya menjadi sosok yang memiliki pengalaman luas dan berteman dengan banyak orang. Sebaliknya, menurut perspektif kebanyakan orang, santri merupakan seseorang yang anti sosial dan sulit beradaptasi.
Seorang mahasiswa tanpa embel-embel santri, semakin luas pergaulannya jika ia tidak pandai menjaga batasan pergaulan, bisa jadi ia akan terjerumus ke dalam circle pertemanan yang negatif. Selain itu ia bisa terlampau bebas bergaul dengan lawan jenis. Hal tersebut sangat berlainan dengan akhlak santri yang sangat menghindari pergaulan-pergaulan semacam itu. Lantas, bagaimanakan sikap yang harus dimiliki oleh mahasantri agar ia tetap memiliki pergaulan yang luas namun tidak sampai kepada pergaulan yang bebas? Sedangkan seorang santri terkadang merupakan orang yang pemalu? Maka, berikut adalah tips mahasantri agar memiliki pergaulan yang luas bukan pergaulan yang bebas.
- Siapkan niat bergaul yang baik, jika kita memulai pertemanan dengan niat baik, maka kita juga akan mendapatkan circle dan lingkungan yang baik pula.
- Mengetahui batasan bergaul dengan lawan jenis, tidak masalah jika kita bergaul dengan lawan jenis asalkan kita tetap pada batasannya.
- Menerima diri sendiri, kita harus meyakini bahwa masing-masing orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jangan terfokus pada kekurangan yang hanya akan menjadikan kita pribadi yang pemalu, minder, dan gampang insecure. Padahal bisa jadi itu merupakan perasaan kita sendiri.
- Selalu tersenyum, cara pandang seseorang kepada kita adalah saat kita pertama kali bertemu, jika kita tersenyum orang akan berfikir bahwa kita adalah orang yang ramah, sehingga ia tertarik untuk berteman dengan kita.
- Menjadi pendengar yang baik, tahap ini sedikit sulit karena tidak semua orang bisa menjadi pendengar yang baik. Karena menjadi pendengar bukan hanya mendengarkan tetapi juga turut merasakan apa yang diungkapkan seseorang yang memercayai kita sebagai pendengar keluh kesahnya. Selain itu kita secara tidak langsung dituntut untuk memberikan wejangan atau masukan yang dibutuhkan.
- Jujur, tidak ada orang di dunia ini yang rela jika dirinya dibohongi, sekali ia dibohongi maka ia akan sulit menerima ucapan orang lain, meskipun itu adalah suatu kejujuran.
- Jangan egois, jadilah seorang mahasantri yang rendah hati dan terbuka dalam artian mau menerima nasehat dan kritik orang lain. Selalu latih sifat peduli terhadap sesama, saling membantu untuk meringankan beban.
- Perluas lingkup pergaulan, sebagai seorang mahasiswa kita bisa mengikuti beberapa organisasi atau unit kegiatan mahasiswa. Dengan masuk didalamnya kita akan dipertemukan dengan orang yang berbeda-beda dan cobalah bergaul yang baik dengan orang-orang tersebut.
Itulah kurang lebih tips bergaul luas bukan bergaul bebas yang bisa dipraktekkan seorang mahasantri agar tidak terjerumus kedalam lingkup pertemana yang negatif. Semoga bermanfaat :).
Oleh: Alizza