Untuk kedua kalinya, Pertamina Patra Niaga laksanakan zikir dan pengajian bersama masyayikh Pondok Pesantren Al-Anwar pada Minggu, 22 Desember 2024. Acara yang bertempat di Pondok Pesantren Al-Anwar 3 ini turut mengundang beberapa masyayikh dan kiai, di antaranya yakni KH. Abdul Ghofur Maimoen (Gus Ghofur), KH. Abdul Rouf Maimoen (Gus Rouf), KH. Muhammad Idror Maimoen (Gus Idror) dan KH. Muhammad Bahauddin Nursalim (Gus Baha).
Acara yang diselenggarakan merupakan salah satu wujud syukur pertamina regional Jawa bagian tengah, dalam menjalankan tugas menyalurkan energi di seluruh wilayah Jawa Teng dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara ini juga bentuk hasil kerjasama Persatuan Serikat 4 Pertamina dengan Badan Dakwah Islam Regional Jawa Tengah.
Dalam sambutannya, Atmaja Ardianto selaku Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja Pertamina berharap acara ini bisa memberikan berkah. “Kami berharap kegiatan ini dapat membawa berkah kepada kita semua,” ungkapnya.
Lebih dari itu, ia juga menyampaikan bahwa Pertamina menghadapi banyak tugas sekaligus tantangan yang tidak hanya dalam soal menyalurkan energi ke seluruh pelosok negeri, tetapi juga tentang mempertahankan eksistensi Pertamina ke depannya.
“Tidak lupa kami menyampaikan bahwa pejuang dari pertamina tidak hanya menyalurkan energi ke seluruh negeri, tetapi tetap memperjuangankan pertamina tetap ada di Indonesia. Kami menyampaikan bahwa konflik energi di dunia ini hampir 70 persen dikarenakan energi, dan kami tidak ingin Indonesia yg memiliki energy fosil maupun energi baru terbarukan ke depannya dapat terjadi konflik-konflik seperti yang terjadi di Timur Tengah.”
“Perjuangan akan menjadi sombong kalau tanpa ada doa,” pungkasnya.
Bapak Ari Wibawa selaku General Manajer Regional Jawa Bagian Tengah juga menyampaikan maksud dan tujuan melaksanakan zikir dan pengajian. “Jadi yang pertama tujuan kami insyaAllah untuk mendapatkan ilmu dan siraman ruhani, karena memang meskipun di masjid kita ada pengajian tapi memang pengajian yg seperti ini yg lebih bagus buat kita.”
Ia juga menguatkan kembali peran dan pekerjaan berat di Pertamina tidak sama seperti pekerjaan-pekerjaan pada umumnya. “Jadi bekerja di Pertamina bukan seperti pada umumnya, hanya mencari uang untuk diri sendiri, atau keluarga, tapi kita jaga menjalankan peran dari rakyat.”
“Jadi energi itu termasuk salah satu sumber daya yang paling vital di sebuah negara, dan ternyata perjuangan di Pertamina bukan sekadar cuma mencari minyak kemudian menyebarkan, tetapi juga, kita menghadapi cukup banyak tantangan. Tantangan sosial, politik, kriminalitas, dan lain-lain. Jadi kita harus merendah hati untuk sadar bahwa tanpa berdoa kita tidak bisa menjalankan peran dengan baik, tanpa bersilaturahmi dengan alim ulama kita tidak bisa menjalankan tugas dan peran dengan baik,” pungkasnya.
Sebagai tuan rumah, KH. Abdul Ghofur Maimoen (Gus Ghofur) dalam sambutannya juga memperkenalkan tentang sosok Mbah Maimoen lebih dekat yang lahir di lingkungan (red. keluarga) yang sangat agamis dan latar belakang keluarga Mbah Moen. Beliau juga tidak memperkenalkan saudara-saudaranya yang turut hadir pada acara tersebut.
Acara tersebut kemudian dilanjut oleh pengajian yang disampaikan oleh Gus Baha, hingga diakhiri dengan sesi tanya jawab kepada seluruh audiens yang hadir. ppalanwar.3