Sopan Santun Bagaikan Biji Kecil

Sopan santun adalah nilai moral penting yang perlu diajarkan sejak usia dini. Terbiasa  bersikap sopan santun akan membentuk karakter seseorang dan hubungan sosial yang baik. Anak yang dibiasakan berlaku sopan dan santun akan lebih mudah beradaptasi, dihargai, tumbuh menjadi individu yang beretika serta mempunyai empati yang besar.

Bagai menanam pohon dari biji kecil dan akhirnya tumbuh menjadi pohon besar yang berbuah serta bermanfaat bagi orang lain.

Seperti itulah jika sopan santun diajarkan pada anak sejak kecil. Penanaman sopan santun tersebut dapat dimulai dari hal sederhana seperti menghormati orang yang lebih tua, menyayangi orang yang lebih muda, tidak berbicara kotor (misuh), selalu berkata jujur, mengucapkan salam, tidak malu mengatakan “terima kasih”, “maaf”, “tolong”, dan lain sebagainya. Hal-hal sederhana itu, jika dibiasakan maka akan membentuk kepribadian yang baik, bahkan menjadi orang yang bermanfaat di masyarakat.

Nabi Muhammad Ṣalla Allāh ‘Alayhi wa Sallam telah memberikan teladan yang baik kepada umatnya. Sebagaimana dalam sabda Rasulullah Ṣalla Allāh ‘Alayhi wa Sallam yang berbunyi:

حَدَّثَنَا عَبْدُ الله، حَدَّثَني أَبِي، حَدَّثَنَا عَبْدُ الله بْنُ مُسْلمة، عَنْ مَالِك، عَنْ أَبِي الزِّنَاد، عَنْ الأعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُوَقِّرْ كَبِيرَنَا وَيَرْحَمْ صَغِيْرَنَا وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَا حَقّهُ

Bukan termasuk dari (golongan) kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua dari kami, tidak menyayangi yang lebih muda dari kami, dan tidak mengetahui hak ulama kami. (HR. Musnad Ahmad, no. 7073). Selain itu, Sayyidah Aisyah juga mengatakan bahwa akhlak Rasulullah Ṣalla Allāh ‘Alayhi wa Sallam  sama dengan Al-Qur’an. ( HR. Shahih Muslim, no. 746)

Baca Juga :  Babah Abdul Ghofur Maimoen: Belajarlah Mengikuti Imam Syafi’i!

Seorang tokoh masyhur yangdikenal sebagai pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yaitu KH. Hasyim Asy’ari juga sangat menekankan pentingnya mempunyai adab dan akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari. KH. Hasyim Asy’ari tidak akan mengajar jika ada santri yang tidak sopan atau berbicara tanpa izin. Beliau meyakini bahwa ilmu tidak akan masuk ke dalam hati orang yang tidak mempunyai adab. Berdasarkan cerita singkat tersebut, sudah sepantasnya seorang anak diajari adab serta akhlak yang baik sejak kecil agar tidak menghambat ilmu masuk dalam hatinya, dan siap menghadapi tantangan zaman dengan cara cerdas serta elegan.

Akhlak yang baik akan mudah diterima oleh anak apabila dicontohkan oleh orang tuanya, guru, dan orang di sekelilingnya. Sebagai seorang santri yang nantinya juga akan mempunyai keluarga kecil atau menjadi pendidik di masyarakat, sudah sepatutnya memiliki adab yang baik sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah Ṣalla Allāh ‘Alayhi wa Sallam dan para orang alim.

Tidak akan berhasil seseorang mendidik orang lain, jika mendidik dirinya sendiri saja belum bisa. Semuanya harus dimulai dari diri sendiri.

Oleh: Akhmad Nawwaful Khusna (Santri PP Mambaus Sholihin)

Tim Multimedia PP. Al Anwar 3
Tim Multimedia PP. Al Anwar 3

Website dikelola oleh Tim Multimedia Pondok Pesantren Al Anwar 3 Sarang

Articles: 176

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *