Oleh: Kamar 14
Sudah menjadi kebiasaan Madza dan kawan-kawan setiap kali melakukan sholat, mereka lebih memilih untuk tidak berjamaah di Musalla, dan seringnya mereka sholat sendiri-sendiri. Mereka sering berjamaah di kamar bersama sebagian yang lain.
Mubin merupakan salah satu teman sekamar mereka, ia akhirnya meminta perihal kebiasaan mereka yang sama sekali tak pernah berjamaah di mushola, padahal imam di mushola Masyaikh dan para Asatidz. Akhirnya Madza dan kawan-kawan. Jawablah mereka bahwa lebih dari khusyu ‘jika sholat di kamar daripada berjamaah di mushola. Mubin hanya diam mendengarkan jawaban mereka karena ia tau mereka santri yang suka hura-hura.
Soal:
Manakah yang lebih utama dari mendahulukan khusyu ‘untuk sholat sendiri atau berjamaah?
Jawab:
Sholat berjamaah lebih utama, karena fardlu kifayah lebih diutamakan lebih dari kesunnahan. Berjamaah adalah fardlu kifayah, dan khusyu’ dalam sholat merupakan sunnah.
Klik di sini untuk melihat lebih banyak lagi.
Soal:
Namun menurut Imam Ghozali, Syaikh Abu al-Hasan al-Bakri menganggap bahwa sholat tidak berjamaah lebih baik, jika mendukung tidak bisa khusyu ‘dengan jama’ah. Begitupun Syaikh Ibnu Hajar al-Haitami menerima sama jika tidak bisa khusyu ‘di setiap kali sholat.
Syaikh Ibnu Abdussalam menyetujui khuyu ‘lebih utama dari persetujuan.
وأفتى الغزالي وتبعه أبو الحسن البكري في شرحه الكبير على المنهاج بأولوية الانفراد لمن لا يخشع مع الامات
قال شيخنا: وهو كذلك إن فات في جميعها وإفتاء ابن عبد السلام بأن الخشوع أولى مطلقا إنما يأتي على قول أن الجماعة سنة . (المرجع الأول ، ص. 173)
Jawab:
Menurut pendapat yang lebih unggul, sholat jamaah tetap lebih utama yang ditinjau dari beberapa segi, yaitu:
Pertama, karena jamaah lebih banyak (pahalanya) ia juga merupakan bagian dari individu (dalam satu pendapat) dan merupakan persyaratan menurut sebagian besar Ulama (atau pendapat yang lain selain farḍu kifāyah).
Kedua, untuk syi’ar Islam, karena syi’ar Islam bisa lebih tegak dengan jama’ah.
Ketiga, jika berpendapat lebih utama sholat sendiri di unggulkan, maka orang-orang akan berdalih dan meninggalkan jamaah. Bagi para sufi yang sudah mengerti, dalam pengertian khusus bagi mereka, dalam kata lain jangan ditiru.
Untuk pendapat Imam Ibnu Hajar sendiri menurut Sayyid Bakri Syaṭṭā, sebenarnya tidak berkata setuju, bahkan beliau berkata kalau jamaah lebih utama. Dan pendapat Syaikh Ibnu Abdussalam bahwa khusyu lebih utama secara mutlak itu berlaku bagi pendapat yang mengatakan bahwa jamaah itu sunnah, bukan fardlu kifayah. Pendapat al-Ghozali dan Ibnu Abdussalam memang fakta, hanya saja yang dimaksud jika tidak bisa khusyu’ sama sekali di setiap jamaah.
(قوله: قال شيخنا الخ) لم أره في التحفة ولا في فتح الجواد, بل الذي صرح به في فتح الجواد خلافه, وهو أنه لو فاته الخشوع فيها رأسا تكون الجماعة أولى. وعبارته وأفتى الغزالي أولا وابن عبد السلام بأولوية الانفراد لمن لا يخشع مع الجماعة في أكثر صلاته, وهو حقيق بتصويب خلافه الذي سلكه الأذرعي والزركشي وأطالا فيه, بل الأوجه أنه لو فاته فيها من أصله تكون الجماعة أولى, لأنها أكثر منه, إذ هي فرض عين أو شرط للصحة عند جماعة, وشعار الإسلام قائم بها أكثر منه, فلتكن مراعاته أحق, ولو فتح ذلك لتركها الناس واحتجوا, لا سيما جهلة الصوفية, بأنهم لا يحصل لهم معها خشوع, فتسقط عنهم, فوجب سد هذا الباب عنهم بالكلية.اه. وقوله: وهو أي إفتاء الغزالي بأولوية الانفراد. وقوله: كذلك أي صحيح ، كما أفتى به. لكن إن فات الخشوع في جميعها. .
وإفتاء ابن عبد السلام بأن الخشوع أولى مطلقا إنما يأتي على قول أن الجماعة سنة. (فتح المعين بشرح قرة العين بمهمات الدين ، 173)
Realitanya juga keumuman kita, baik sholat sendiri maupun jamaah, tingkat khusyu’nya tak jauh beda, bahkan kadang berjamaah bisa lebih khusyu’, wkwk. Dan di zaman ini memang syi’ar Islam harus di tegakkan seperti satu dari tiga pertimbangan yang tertera.
والله أعلم
# نَدْوَةٌ عَرَبِيَّةٌ! حَيٌّ فَائِزٌ
